Napak Pertiwi adalah sebuah prosesi dalam ritual Hindu Bali. Napak berarti menapak atau menjejak sedangkan pertiwi berarti tanah. Dalam ritual keagamaan prosesi napak pertiwi adalah sebuah momentum ketika energi ilahi dimohonkan untuk turun ke bumi. Ada gerakan imanensi dari luar ke dalam bumi. Dari atas ke bawah. Napak Pertiwi dalam tradisi Bali umumnya disimbolkan dengan sejumlah pralingga atau simbol simbol kekuatan dan wahana Ida Bhatara berupa Barong dan Rangda yang ditarikan atau dipentaskan di suatu areal pura atau berkeliling desa. Tujuan dari prosesi Napak Pertiwi ini adalah untuk menetralisir segala hal buruk agar menjadi baik, menghalau segala rintangan, dan menjaga desa atau kawasan dari segala pengaruh buruk.

Konsep Napak Pertiwi ini kemudian menjadi landasan konseptual terciptanya sebuah karya instalasi didalam ruangan. Elemen elemen instalasi yang didisplay digantung menggambarkan gerakan dari atas ke bawah. Plat berukir yang tergantung di langit langit ruang menjuntai menyentuh lantai adalah penggambaran gerakan gerakan imanensi, turunnya energi ilahi ke bumi.