Lama sebelumnya, yaitu setelah berakhirnya masa VOC yang ditutup karena rugi, pada tanggal 20 Mei 1784 Belanda secara resmi mengambil alih kota Padang dan menjadikan wilayah sekitar Muara Batang Arau sebagai pusat kedudukan dan pusat perniagaannya. Belanda kemudian membangun gudang-gudang untuk menumpuk barang yang diperolehnya di pedalaman Minangkabau. Selanjutnya didirikan bangunan Nederlandche Handel Maatschappiji (NHM) yang merupakan gedung perkantoran perusahaan dagang besar milik Belanda untuk Kota Padang.