Hari ini saya menonton video yang cukup viral yang banyak digunakan oleh para komentator asal Malaysia dan orang Indonesia yang sepertinya menemukan celah mendapatkan uang dengan cara mengelus-elus kecenderungan Waham kebesaran orang Malaysia, untuk menafikan fakta bahwa nama MALAYSIA itu ya... ikut-ikutan nama Indonesia.


Di video ini, seorang anak muda Malaysia yang terlihat cukup cerdas, untuk ukuran Malaysia, membantah bahwa nama MALAYSIA itu dibuat karena meniru nama Indonesia.


Di Video itu, terlihat si adik pintar ini menang debat dengan seorang bapak-bapak orang Indonesia yang tidak tahu profesinya apa.


Di video tersebut, kalau kita cermati dari jawaban si adik ini, bapak tersebut menyatakan bahwa nama MALAYSIA itu dibuat meniru nama Indonesia dengan dasar argumen, INDONESIA merdeka terlebih dahulu.


Untuk lebih jelasnya, mari kita tonton videonya.


Di video ini kita lihat, dengan dasar argumen selemah itu, tentu saja argumen bapak ini langsung dibantai dan dicincang halus  sama adik pintar ini tanpa menyisakan sedikitpun celah untuk membantah. 


Argumen yang digunakan adik ini dalam perdebatan itu, seperti kita saksikan adalah argumen yang persis sama seperti yang saya sampaikan dalam video di akun Cerita Kampung Halaman yang saya beri judul "

Mengapa Nama "MALAYSIA" Keliru dan Justru nama "MALAYDESH" Yang Tepat Secara Kaidah Bahasa?


Tentu saja dengan argumen seperti itu, si bapak-bapak random asal Indonesia ini langsung tidak berkutik dan kalah dengan telak.


Dan kemenangan telak adik pintar ini dengan bapak-bapak random asal Indonesia inilah yang kemudian dibangga-banggakan oleh komentator Malaysia dan para konten kreator asal Indonesia yang memilih positioning kaum Malaysiawi dengan strategi mengelus-elus ego para pengidap Waham Kebesaran asal semenanjung Malaya.


Contohnya seperti channel Zainal Story tempat di mana saya menemukan video ini yang langsung mengamini dan memuji-muji argumen menyesatkan dari adik Malaysia yang pintar ini, yang tentu saja kalau tidak kita buat kontra narasinya akan menyesatkan sebagian rakyat Indonesia juga.


Nah kenapa argumen adik pintar ini kita katakan menyesatkan?


Alasan utamanya ya tentu saja karena adik ini orang MALAYSIA, sehingga meskipun pintar, dia tetap saja dididik dengan sistem pendidikan Malaysia yang mengagung-agungkan ras Melayu dan kepintaran diukur berdasarkan banyaknya data yang tersimpan di kepalanya, bukan atas kemampuan analisa kritis. Singkatnya, HAFALAN.


Dan ini kita lihat dengan jelas pada pernyataan adik ini. Argumennya jelas menunjukkan kalau dia memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui cara penamaan negara, persis seperti yang saya sampaikan di video Mengapa Nama "MALAYSIA" Keliru dan Justru nama "MALAYDESH" Yang Tepat Secara Kaidah Bahasa? Meski sebenarnya ketika dia sebut ada empat kaidah, Land, Ia, Stan dan Random, sebenarnya ada satu lagi DESH Yang artinya tanah juga dalam bahasa Sanskerta, tapi jarang disebut karena hanya satu negara yang menggunakan nama itu, yaitu Bangladesh, sementara sisanya yang menggunakan kata Desh adalah negara-negara bagian di India. Andhra Pradesh, Uttar Pradesh.


Tapi bedanya, karena adik pintar ini orang Malaysia yang bisa kita duga merupakan produk dari sistem pendidikan Malaysia yang tak tersentuh logika pencerahan, dia sama sekali tidak kritis, mengapa dalam kata Malaysia yang katanya artinya adalah tanah Melayu ini ada bunyi atau kalau dalam tulisan huruf "S" setelah kata Malay, yang menjadi pembeda nama MALAYSIA dari semua negara yang menggunakan bahasa latin "ia" untuk menyebut tanah.


Seandainya adik Malaysia yang pintar ini dididik dengan benar, artinya dididik dengan sistem pendidikan yang mengenal logika pencerahan, tentu dia akan menemukan kejanggalan dalam nama MALAYSIA.


Kalau nama suku atau bangsa MALAY ketika dijadikan nama negara, kok tiba-tiba jadi MALAYSIA, bukan MALAYA? dari mana datangnya ucapan S?


Saya pernah mendengar jawaban ngawur dari  orang Malaysia tentang asal-usul S dalam kata Malaysia ini, katanya itu karena sebutan jamak dalam bahasa Inggris, karena orang Melayunya jamak.


Ya tentu saja ini jawaban ngawur khas kaum Melayu semenanjung Malaya yang pantang kalah meski harus menanggung malu.


Kalau kaidah itu benar, kenapa tak ada negara lain yang namanya memakai kaidah latin, tak satupun menggunakan S di tengah namanya?


ITALIA bukan ITALSIA

BULGARIA bukan BULGARSIA

SERBIA bukan SERBSIA

Negara yang menggunakan kaidah IA yang memiliki bunyi SIA di belakangnya, selain Indonesia adalah Micronesia. Yang asal-usul pembentukan katanya adalah Micro Nesos, kepulauan Micro. Seperti Indonesia Indo Nesos, kepulauan Hindia.

Apakah negara lain yang bukan kepulauan, tak ada yang berakhiran SIA? Ada, TUNISIA, tapi itu kata dasarnya adalah TUNIS ditambah IA menjadi TUNISIA.

Itu asal-usulnya jelas, nah kembali ke cerita awal, Malaysia, dari mana asal-usul bunyi SIA nya?