Lubuk Alung, 20 Juni 2024

Penambangan pasir ilegal di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat telah menjadi masalah serius yang mengancam keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Aktivitas ini tidak hanya merusak keindahan alam tetapi juga menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan. Dari kerusakan sungai hingga polusi udara, penambangan pasir ilegal ini memerlukan perhatian dan tindakan segera dari pihak berwenang.

Sungai-sungai di Nagari Lubuk Alung menjadi korban utama dari kegiatan penambangan pasir ilegal. Penambang seringkali menggali pasir di sepanjang bantaran sungai, mengakibatkan erosi yang parah dan perubahan aliran air. Kerusakan ini tidak hanya merusak ekosistem sungai tetapi juga mengganggu kehidupan flora dan fauna yang bergantung pada sungai. Selain itu, sedimentasi yang berlebihan dapat menyebabkan pendangkalan sungai, mengurangi kapasitasnya untuk menampung air dan meningkatkan risiko banjir.

Selain kerusakan sungai, penambangan pasir ilegal juga menyebabkan polusi udara yang meresahkan. Proses penambangan yang tidak terkendali seringkali menghasilkan debu yang bertebaran ke udara. Debu ini dapat terhirup oleh penduduk sekitar, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru. Polusi udara ini juga dapat merusak tanaman pertanian di sekitar area penambangan, mengancam mata pencaharian para petani setempat.

Potensi bencana banjir menjadi salah satu ancaman terbesar akibat penambangan pasir ilegal di Nagari Lubuk Alung. Erosi sungai dan penggundulan lahan akibat aktivitas penambangan membuat tanah menjadi kurang stabil dan tidak mampu menyerap air hujan dengan baik. Akibatnya, saat musim hujan tiba, air hujan dapat dengan mudah meluap dan menyebabkan banjir bandang. Banjir ini tidak hanya merusak properti dan infrastruktur tetapi juga mengancam keselamatan jiwa penduduk setempat.kan menonton.