Merinding! Amerika Punya Hutang 465 Ribu Triliun. Akankah Negara Paman Sam Berakhir Bangkrut?
KIKY KHOTO KIKY KHOTO
175K subscribers
1,816 views
90

 Published On May 27, 2024

#indonesia #malaysia #bahasaindonesia

=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : www.instagram.com/rezky.anadra
whatsapp : https://bit.ly/3rm3ijt
=========================================

Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah Amerika Serikat yang terancam bangkrut karena hutang yang menggunung mencapai 465 kuadriliun rupiah. Amerika saat ini menjadi negara dengan utang terbesar di dunia.

Amerika hingga hari ini masih menjadi raksasa paling besar dan paling ditakuti diseluruh dunia. Meskipun kedigdayaannya sudah hampir disalip Tiongkok, namun kenyataannya Amerika tetaplah layaknya paman sam yang gemuk, kaya raya dan berkuasa. Tapi siapa sangka bahwa Amerika menjadi negara dengan hutang paling besar di dunia, 121,1% lebih besar dari PDB nya dan terancam bangkrut/
Pasar saham Amerika Serikat (AS) mulai mewaspadai adanya risiko Gedung Putih yang tidak bisa membayar utang pada 1 Juni 2023 mendatang. Hal ini menyusul belum tercapainya kesepakatan penambahan plafon utang yang diajukan Pemerintah AS kepada Parlemen setempat.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan pasar saham akan terus mengalami tekanan atas ketidakpastian yang ditimbulkan. Kalau pun sudah mencapai kesepakatan, membutuhkan waktu yang cukup lama agar pasar kembali stabil

Hal ini tercermin dari volatilitas pasar saham dan obligasi dalam beberapa hari terakhir. Pasar sangat menginginkan adanya kepastian dari usulan pemerintah terkait kenaikan plafon utang
Jika Amerika Serikat keluar dari ancaman gagal bayar utang ini, maka mereka harus bersiap untuk perjalanan yang tidak mudah pasca kesepakatan ditandatangani. Alasannya, Departemen Keuangan AS perlu mengisi kembali uang tunai yang dihabiskan selama periode tindakan luar biasa ketika tidak dapat meminjam lebih banyak uang.
"Kondisi ini akan menciptakan lebih banyak persaingan untuk ekuitas dari investor," kata Wakil Presiden Strategi Investasi, Michele Reynolds.
Setelah mempertimbangkan pilihan mereka, banyak investor yang mungkin menemukan keuntungan dari berinvestasi di Departemen Keuangan AS lebih baik daripada saham. Kondisi ini pun akan menyedot sebagian likuiditas dari pasar saham untuk sementara.

Berkaca dengan kondisi tahun 2011, anggota parlemen mencapai kesepakatan untuk memperlebar plafon utang beberapa jam sebelum pemerintah AS gagal bayar utang. Dua hari kemudian, Standard & Poor's menurunkan peringkat utang AS untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Akibatnya, butuh dua bulan bagi saham untuk memulihkan kerugian akibat penurunan peringkat dan penjualan awal menjelang tanggal-X.
"Tidak mengherankan jika pola 2011 terulang lagi," kata Kepala Investasi, Key Private Bank George Mateyo.

Ini menunjukkan situasi serba sulit sekarang bisa berakibat pada penurunan kepercayaan sistem keuangan Amerika. Namun dia berharap peringkat utang AS tidak turun sebelum atau setelah kesepakatan untuk menaikkan plafon utang tercapai.
Itu sebabnya dia mengantisipasi volatilitas pasar selama berbulan-bulan bahkan setelah kesepakatan tercapai. “ Hanya karena kami menaikkan batas utang, kami tidak keluar dari kesulitan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 24 Mei 2023. Indeks Dow Jones jatuh untuk hari keempat berturut-turut karena anggota parlemen AS berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang negara meningkatkan kekhawatiran potensi gagal bayar.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/5/2023), indeks Dow Jones melemah 255,59 poin atau 0,77 persen ke posisi 32.799,92. Indeks S&P 500 merosot 0,73 persen ke posisi 4.115,24. Indeks Nasdaq terpangkas 0,61 persen ke posisi 12.484,16.
Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan, negosiator tetap berselisih dalam batas pengeluaran dan menyalahkan Demokrat karena terlambat negosiasi. McCarthy yakin tim negosiasi utang dapat membuat kemajuan pada Rabu pekan ini.

"Saya hanya berpikir itu masuk akal. Masuk akal dan rasional jika kita membelanjakan lebih sedikit tahun depan daripada yang kita habiskan tahun ini. Setiap rumah tangga akan melakukan ini," ujar dia.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang terbaru per Januari 2023 utang Amerika Serikat sudah menembus US$ 31 triliun atau sekitar Rp 461 ribu triliun (kurs Rp 14.900/US$) pada tahun lalu angka ini setara dengan 137% dari total PDB nya. Artinya batas utang tersebut sudah dicapai, dan Kementerian Keuangan AS tidak bisa lagi menerbitkan obligasi untuk membiayai belanja.

Dari tahun ke tahun, jumlah utang Negara Adikuasa memang terus meningkat, disebabkan defisit fiskal yang terus membengkak, dan semakin terakselerasi memasuki abad 21. AS juga tercatat sebagai negara dengan utang terbanyak di dunia.


Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.

Enjoy-

show more

Share/Embed