PROFIL MUSEUM PENATARAN KABUPATEN BLITAR
BLITAR LAND OF KINGS BLITAR LAND OF KINGS
1.87K subscribers
942 views
25

 Published On Jun 4, 2023

Halo Cah...
Sejarah berdirinya Museum Penataran berawal dari ratusan koleksi benda arkeologi (berjumlah sekitar 142) yang menjadi koleksi milik Bapak Warso Kusumo dan diletakkan di Pendopo Ronggo Hadinegoro (Utara Aloon-aloon Kota Blitar). Hal ini terjadi pada tahun 1866 ketika beliau mulai mengumpulkan dan mengoleksi berbagai benda arkeologi yang berasal dari wilayah Kabupaten Blitar. Pada 1915, museum yang awalnya hanya menyimpan koleksi Bapak Warso Kusumo (Bupati Kab.Blitar pada waktu itu), berubah arti menjadi Museum Blitar sebagai Balai Penyelamat Benda Cagar Budaya di Kabupaten Blitar. Hingga akhirnya pada tahun 1998 Museum Blitar dipindah lokasikan ke Kawasan Wisata Penataran, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, dan berubah nama menjadi Museum Penataran yang berdiri kokoh hingga saat ini dengan koleksi yang terus bertambah dan tidak terbatas pada koleksi benda arkeologis saja.

Pemindahan benda arkeologi dari Pendopo Ronggo Hadinegoro ke Museum Penataran pada bulan Juni 1998 tersebut dilakukan dengan cara unik sekaligus sakral yakni dengan diiringi gamelan Kebo Giro atau “Klenengan” dalam bahasa setempat. Setiap benda arkeologi yang dipindahkan harus terus diiringi dengan musik klenengan mulai dari pengangkatan, pemindahan, hingga diletakkan ke dalam museum. Seluruh benda arkeologi juga harus dibungkus menggunakan kain mori atau kafan satu persatu. Karena banyaknya jumlah koleksi, proses pemindahan memerlukan waktu yang cukup lama yakni mulai dari pukul 7 pagi hingga tengah malam. Arca-arca ini dipindahkan dari lokasi awal dengan menggunakan beberapa mobil pick-up, dengan terus diiringi musik Klenengan sepanjang perjalanan hingga tiba ke Museum Penataran.

Iringan Klenengan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penghormatan serta perlakuan baik terhadap benda-benda koleksi arkeologi, agar pemindahan dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari marabahaya (rusaknya benda arkeologi). Proses ini pun berhasil menyita perhatian masyarakat sehingga mereka beramai-ramai mengunjungi Museum Penataran di hari berikutnya.
.
.
Apk: https://play.google.com/store/apps/de...
Instagram:   / amazingblit.  .
Twitter:   / amazingblitar  
Facebook:
  / amazingblita.  .
Website:
http://disbudpar.blitarkab.go.id/
.
.
Jangan lupa klik Like, Subscribe, Comment, Share yo cah...

show more

Share/Embed