Dosen Berprestasi Poltekkes Jakarta II 2024 Dr Syarief Darmawan
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
7.49K subscribers
1,260 views
350

 Published On May 25, 2024

"Inisiator dalam Mewujudkan Klinik Hemodialisa untuk Para Dhuafa di Bawah Lembaga
Inisiatif Zakat Indonesia (LAZNAS IZI)"

Oleh : Dr. Syarief Darmawan, SST, M.Kes

Penyakit gagal ginjal kini menjadi penyakit 5 besar di Indonesia dan membutuhkan biaya
yang besar untuk pengobatan dan perawatannya. menjadi penyakit 5 terbesar di Indonesia
dan membutuhkan dana yang besar untuk pengobatan dan perawatannya. Gagal ginjal dapat
mengenai semua lapisan masyarakat, sehingga tidak semua masyarakat memiliki dana untuk
melakukan perawatan dan pengobatan serta tidak semua biaya tersebut ditanggung oleh
bantuan negara. Bagi pasien yang sudah pada fase gagal ginjal terminal, maka terapi pilihan
yang dapat dijalani adalah : cangkok ginjal, CAPD dan hemodialisa. Dari ketiga terapi
tersebut, hemodialisa menjadi terapi yang banyak dipilih bagi penderita gagal ginjal. Catatan
penting dari ketiga terapi tersebut adalah terapi ini tidak dapat mengembalikan fungsi ginjal
menjadi normal. Ketiga terapi ini adalah terapi pengganti sebagian fungsi ginjal. Harapan dari
terapi pengganti ginjal ini adalah adanya peningkatan kualitas hidup.

Kualitas hidup adalah rangkaian kata yang mudah diucapkan namun bagi sebagian
orang merupakan suatu kemewahan. Bagi sebagian penderita gagal ginjal terminal, kata
kualitas hidup mungkin jauh panggang dari api, pendapat seperti ini yang terungkap dari
pasien. “Jangankan ngurusin kualitas hidup, wong untuk bayar cuci darah saja sudah susah,”
demikian yang ada di benak pasien ketika saya sebagai ahli gizi memberikan konseling
kepada pasien untuk mencapai kualitas hidup dari pola makan yang bergizi.

Sekitar tahun 2017, saya diundang oleh salah satu Lembaga Amil Zakat Skala
Nasional yang bernama IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) yang beralamat Jl. Raya Condet no 27
G, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Alasan IZI mengundang saya adalah karena pada
tahun 2007-2014 yang lalu saya telah melakukan praktek konseling gizi pada hari Sabtu/libur
nasional atau pulang kantor (sore-malam) di hari kerja pada Yayasan Ginjal Diatrans
Indonesia bagi pasien hemodialisa. Selama memberikan konseling gizi, saya sering
berdiskusi dengan pihak manajemen operasional dan keuangan.

Di lembaga IZI, kami berdiskusi tentang kemungkinan lembaga zakat ini untuk
mendirikan suatu Klinik Hemodialisa yang dikelola oleh IZI. Topik diskusi kami adalah terkait
manajeman operasional dan pembiayaan. Diskusi kami tidak cukup sekali. Akhir dari diskusi
kami dibuatlah Study Kelayakan pada tahun 2017. Klinik Hemodialisa IZI mulai dibangun pada
tahun 2018, kemudian mendapat izin dari Dinkes Kota Depok tahun 2021 serta mendapat izin
operasional dari Pernefri 2022 serta langsung beroperasi di tahun 2022 tersebut. Klinik
hemodialisa IZI ditujukan bagi masyarakat dengan ekonomi kurang mampu.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah klinik hemodialisa yang terbesar
adalah tanah, bangunan dan mesin hemodialisa. Di lain pihak, Pemerintah dengan Program
BPJS sudah dapat membiaya proses hemodialisa atau cuci darah. Skema sederhana ini
membawa alur, bahwa untuk lembaga LAZNAS IZI jika mendirikan klinik hemodialisa
dibutuhkan pembiayaan diawal saja dari zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan untuk
pembiayaan operasional selanjutnya, klinik hemodialisa dapat membiayai dirinya sendiri. Di
sisi lain, uang zakat, infaq, sedekah dan wakaf juga dapat disalurkan untuk biaya pembelian
obat yang tidak dibiayai oleh BPJS terutama bagi kaum dhuafa. Alhamdulillah saat ini Klinik
Hemodialisa IZI sudah mulai dapat menjalankan kegiatan operasionalnya untuk membantu
pasien kurang mampu dalam pelayanan cuci darah tanpa dikenakan biaya melalui
pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf dari masyarakat.

Klinik hemodialisa IZI beralamat di jalan H Bona no 20, Limo Depok. Klinik ini fokus
melayani pasien dhuafa dengan memberikan fasilitas cuci darah, pengantaran ambulance,
bantuan obat-obatan kepada pasien dan kunjungan ke rumah pasien oleh perawat. Selain itu,
tim IZI juga memberikan susu khusus pasien cuci darah dan akomodasi untuk pasien yang
memiliki jarak paling jauh dari klinik. Salah satu kelebihan Klinik Hemodialisa IZI adalah
mempererat hubungan pasien dengan tim Klinik HD IZI, mulai dari OB, dokter, perawat,
admin, teknisi. Momen yang sangat menyentuh adalah masak dan makan bersama pada saat
proses cuci darah. Semoga dari Klinik HD IZI ini lahir amal-amal kebaikan lainnya. Aamiin.

#kemenkes_ri #poltekkes #poltekkeskemenkes #poltekkeskemenkesjakarta2 #dosen #dosenindonesia #dospres #nakes

show more

Share/Embed