Jejak Museum Prasasti (Kerkhoff Laan/Kebon Jahe Kober) PART 1
Jejak Sejarah & Budaya Jejak Sejarah & Budaya
3.18K subscribers
336 views
0

 Published On Jan 14, 2022

WV Halventius, yaitu putra Gubernur Jendral ke-29 Jeremias Van Rimsdijk, tengah berkuasa di Batavia (1775 – 1777), mendonasikan tanah di sekitar areal Tanah Abang kepada Pemerintah Kota Batavia sebagai taman pemakaman baru. Tanah tersebut kemudian resmi digunakan pada 28 September 1795, tanah hibah yang menjadi taman pemakaman baru itu disebut ‘Kerkhof Laan’. Setelah Indonesia merdeka berganti nama menjadi  ‘Kebun Jahe Kober’, hingga pada waktunya nanti berubah nama menjadi Museum Taman Prasasti.

Kerkhof Laan, dalam pengejaan verbal sering disingkat Kerkhof, atau oleh orang Jawa disebut Kerkop, bermakna area perkuburan yang tidak selalu berhubungan atau berlokasi dekat dengan gereja. Juga tidak lagi selalu bermakna kuburan khusus bagi orang Eropa.

Berasal dari bahasa Belanda, Kerkhof Laan sendiri berasal kata ‘kerk’ yang artinya ‘gereja’, ‘hof’ artinya ‘kuburan’, dan ‘laan’ artinya ‘halaman’. Namun selang kurang-lebih tiga tahun kemudian, pada 1798 Pemerintah Belanda, yang dalam hal ini ialah VOC, mengeluarkan ‘placaat’ yaitu pengumuman resmi pemerintah bahwa orang tidak boleh lagi memakamkan orang yang meninggal di dalam gereja dan sekitarnya, karena dianggap tidak sehat, di samping pemakaman di gereja sudah sangat penuh.

Maka sejak itulah istilah Kerkhof Laan, yang sering dieja singkat Kerkhof, atau oleh orang Jawa disebut Kerkop, pun berubah makna. Kata Kerkhof menjadi lebih berarti area perkuburan saja dan tidak selalu berhubungan atau berlokasi dekat dengan gereja. Juga istilah ini tidak lagi selalu bermakna kuburan khusus bagi warga Eropa. Beberapa Kerkhof di Bandung dijumpai kuburan orang Tionghoa, pun Kerkhof di Tanah Abang juga ditemui kuburan orang Indonesia.

Kompleks pemakaman yang menjadi cikal bakal Museum Taman Prasasti ini adalah salah satu taman pemakaman umum modern tertua di Jakarta. Menurut Nirwono Joga (2005), bukan tidak mungkin taman pemakaman ini bahkan salah satu yang tertua di dunia. Lebih tua ketimbang pemakaman Fort Canning Park (1926) di Singapura, Gore Hill Cemetery (1868) di Sydney, La Chaise Cemetery (1803) di Paris, Mount Auburn Cemetery (1831) di Cambridge, Massachusetts, dan Arlington National Cementery (1864) di Washinton DC.

Presenter : Basofi Febriani
Cameraman & Director : Thoriq Haitsam


#history #kerkhofflaan #museumprasasti

show more

Share/Embed