PRAKTIK MENGAJAR MODEL DBL "Serunya 3 Penampilan Yang Berbeda" - PPG PAI
SDN 031 Kenantan SDN 031 Kenantan
638 subscribers
10 views
0

 Published On Oct 5, 2024

PRAKTIK MENGAJAR MODEL DBL "Serunya 3 Penampilan Yang Berbeda" - PPG PAI

Praktik Mengajar Model DBL (Discovery-Based Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk membangun pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi, penemuan, dan analisis terhadap materi yang dipelajari. Model ini berbeda dengan metode pengajaran tradisional di mana guru berperan sebagai pengajar utama, sedangkan dalam DBL, guru lebih berfungsi sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan konsep secara mandiri.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai praktik mengajar model DBL:

1. Pendekatan Berbasis Penemuan
Dalam DBL, siswa diberikan kesempatan untuk menjelajahi dan menemukan pengetahuan baru sendiri daripada hanya menerima informasi secara langsung dari guru.
Guru memberikan petunjuk atau pertanyaan terbuka yang memancing rasa ingin tahu siswa sehingga mereka terdorong untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah atau menemukan konsep-konsep tertentu.
2. Peran Guru
Guru berperan sebagai fasilitator, menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan memberikan arahan seperlunya.
Alih-alih memberikan jawaban langsung, guru memberikan bimbingan yang membantu siswa menemukan solusi atau konsep secara mandiri.
Guru juga mengatur kegiatan yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif, menggali pengetahuan, serta melakukan percobaan.
3. Proses Pembelajaran
Observasi dan Eksplorasi: Siswa diajak untuk mengamati situasi atau fenomena tertentu dan mengumpulkan data atau informasi.
Investigasi: Siswa melakukan investigasi terhadap fenomena yang diamati, mencoba mencari pola atau hubungan dalam informasi yang diperoleh.
Formulasi Hipotesis: Berdasarkan temuan mereka, siswa merumuskan hipotesis atau kesimpulan sementara.
Eksperimen dan Validasi: Siswa kemudian menguji hipotesis mereka melalui eksperimen atau investigasi lebih lanjut untuk memverifikasi apakah hipotesis mereka benar atau salah.
Refleksi: Setelah penemuan atau kesimpulan diperoleh, siswa merefleksikan apa yang telah mereka pelajari, membahas dengan teman atau guru, dan memperbaiki pemahaman mereka.
4. Kelebihan DBL
Meningkatkan Kemandirian dan Inisiatif: Siswa belajar untuk menjadi lebih mandiri dalam proses belajar, sehingga mereka mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan problem-solving.
Memicu Kreativitas dan Inovasi: Dengan menantang siswa untuk menemukan jawaban sendiri, mereka diajak untuk berpikir di luar batas dan menemukan solusi yang kreatif.
Pembelajaran Aktif: Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih melekat dan bermakna.
5. Tantangan DBL
Waktu: Pendekatan ini mungkin memerlukan waktu lebih lama dibanding metode pembelajaran konvensional karena siswa butuh waktu untuk eksplorasi dan penemuan.
Peran Guru: Guru harus terampil dalam merancang aktivitas yang sesuai untuk mendorong penemuan tanpa terlalu banyak campur tangan, sekaligus memastikan bahwa pembelajaran tetap terarah.
Kesiapan Siswa: Tidak semua siswa terbiasa dengan metode belajar yang menuntut kemandirian, sehingga perlu adanya bimbingan yang cukup pada tahap awal.
Secara keseluruhan, DBL adalah metode yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, namun memerlukan perencanaan yang baik dari guru serta kesiapan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

show more

Share/Embed