Sinopsis
"Yudha Lila"
Yudha berarti perang
Lila berarti kebahagiaan
Yudha lila = perang yang dilakukan dengan suasana bahagia atas kemakmuran dan kesuburan kehidupan masyarakat berkat sumber mata air yang ada di Lingsar.
Yudha Lila merupkan sebuah komposisi musik baleganjur yang terinspirasi dari tradisi perang topat. Perang topat merupakan sebuah perang yang dilakukan sebagai wujud syukur terhadap adanya sumber mata air yang ada dilingsar. Disisi lain, perang topat ini merupakan sebuah tradisi sebagai simbol akulturasi dua budaya antara suku Bali lombok dengan suku Sasak.
Tidak ada air mata yang menetes, Tidak ada tubuh yang terluka, Tidak ada darah yang tumpah,Tidak ada nyawa yang dikorbankan. Yang ada hanyalah kecerian, sorak-sorai, canda dan tawa antara kedua kubu yang sedang ambil bagian dalam perang topat.
Dari hal tersebut, terciptalah sebuah komposisi baleganjur yang berjudul "Yudha Lila". Komposisi ini merupakan komposisi baleganjur yang merupakan gabungan teknik permainan instrumen antara bali dengan lombok yang bertujuan agar dapat menonjolkan proses akulturasi sesuai dengan konsep yang diangkat. Pada komposisi ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat melakukan persembahan kepada Tuhan yang maha esa atas berkat beliau masyarakat di berikan kemakmuran dan kesuburan. Selain itu, komposisi ini menggambarkan bagaimana masyarakat antusias masyarakat yang riang gembira pada saat melakukan persiapan untuk melakukan tradisi perang topat ini.
semua masyarakat ikut serta untuk memuja dan memohon dengan harapan gemah ripah loh jinawi... gemah ripah loh jinawi..... gemah ripah loh jinawi..

komposer: I Komang Widiartha,S.Sn
koreografer: Desak Made Parwati S.Pd