Kisah kelahiran Fatimah Az Zahra yg ditemani 10 bidadari surga
Amirul Mukminin Amirul Mukminin
562K subscribers
105,068 views
1.5K

 Published On Nov 29, 2019

asalamualaikum..ikuti kami di :


  / aqilahfashion_niyah  

  / nadiful.ulum.1  

  / nieyah.virgo  


Pada masa kehamilan Fatimah az Zahra, Khadijah ditinggal Rasulullah saw selama 40 hari untuk melaksanakan perintah Allah. Walaupun begitu, Khadijah tetap bisa menghindarkan diri dari belenggu keterasingan dan ia merasa senang dengan janin yang dikandungnya.

Imam Ja’far ash shadiq mengatakan,

“Sesungguhnya ketika Khadijah menikah dengan Rasulullah SAW, ia diejek oleh wanita- wanita Mekkah. Mereka tidak mau masuk ke tempatnya, tidak mengucapkan salam kepadanya, dan tidak membiarkan seorang wanita pun masuk ke tempatnya, sehingga Khadijah masuk ke tempatnya. Ia berduka dan bersedih hati jika Rasulullah keluar rumah. Maka ketika ia mengandung Fatimah, bayi dalam kandungannya itu menjadi temannya.

Ketika Fatimah lahir, Nabi bersimpuh sujud kepada Allah swt sebagai tanda syukur yang tak terhingga. Nabi tahu bahwa dari Fatimah lah kelak anak keturunannya akan lahir. Ia adalah anak yang paling disayangi dan yang paling menyejukkan matanya. Ummu Salamah berkata:

“Ketika Nabi menikahiku, ia menyerahkan putrinya kepadaku.

Akulah yang membesarkannya dan mendidiknya. Demi Allah! Dia lebih beradab dan terdidik dibandingkan aku; dan dia lebih alim tentang segala hal dibanding diriku”.

Ketika Fatimah lahir, wanita yang berada di hadapannya mengambilnya dan membersihkannya. Kemudian ia mengatakan

“Ambillah bayi ini, Khadijah, bayi yang suci dan disucikan, yang cerdas dan diberkahi. Ia dan keturunannya diberkahi”.

Khadijah mengambilnya dengan perasaan senang, gembira dan bahagia. Ia lalu menyusukannya. Khadijah mengetahui bahwa penyusuan dengan air susu ibu mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan si anak. Dengan itu, si anak tumbuh dalam asuhan ibu sambil merasakan cinta dan kasih sayangnya. Karena itu, ia menyusukan sendiri Fatimah dan mendidiknya, agar ia dapat menyusukannya dengan air susu yang berasal dari sumber kemuliaan, keagungan, kebaikan, ilmu, keutamaan, kesabaran, dan keberanian.

Nabi diutus ketika berusia 40 tahun. Beliau bergerak sendiri untuk melakukan dakwah yang diberkahi dan menentang kekufuran. Semula beliau menyampaikan dakwahnya secara diam-diam demi menjaga risalahnya yang baru dari para musuh, sampai Allah memerintahkan beliau untuk melakukan dakwah secara terang-terangan.

Ketika orang-orang Quraisy melihat bahwa Islam mulai tersiar dan tersebar di kalangan kabilah dan mereka tidak mampu mencegahnya, mereka pun sepakat untuk membunuh Rasulullah. Ketika Abu Thalib merasakan hal itu, ia bertolak ke lembahnya (Lembah Abu Thalib).

Dalam suasana berbahaya itulah Fatimah menghabiskan masa penyusuan di lembah Abu Thalib. Ia disapih di sana dan belajar di tanah yang panas di lembah tersebut. Ia belajar bicara di tengah rintihan orang-orang yang kelaparan dan tangisan anak-anak yang tak mendapat makanan.

Demikianlah hal itu berlangsung selama kurang lebih tiga tahun. Ketika berusia lima tahun, ia kembali ke rumah bersama Rasulullah dan seluruh anggota Bani Hasyim setelah mereka meninggalkan lembah dan selamat dari kelaparan.

show more

Share/Embed