MACAK, MASAK, MANAK,
Bopo Dr. Awan Kostrad Diharto

Sedulur sedulur Pituturan, kali ini saya akan menjelaskan Pitutur yang relative sensistif mengenai Tugas Kewajiban Perempuan yaitu: MACAK, MASAK, MANAK.
Pitutur ini jangan dipahami secara arti Harfiah, karena bisa salah mengertinya.

MACAK adalah berdandan, bersolek atau berhias.
Jangan dimaknai hanya sebagai aktivitas mempercantik diri, sebab di dalamnya juga terkandung makna menghias atau memperindah bangunan rumah tangga.
Jadi Selain mempercantik fisik, perempuan juga dituntut sanggup mempercantik batinnya agar memiliki sifat yang lemah lembut, ikhlas, penyayang, sabar dan mau bekerja keras.
Jadi berdandan atau mempercantik perilaku Lemah Lembut itu ya MACAK.
Mempercantik sifat Ikhlas, Sabar, Penyayang dan mau bekerja keras, dan cerdas itu yang MACAK.

MASAK, secara arti harfiah Masak itu membuat dan mengolah makanan. Tetapi secara lebih luas itu maknanya memberi nutrisi dalam rumah tangga sehingga akan tercipta keluarga yang sehat. Dalam memasak pula seorang wanita harus memiliki kemampuan meracik, menyatukan, dan mengkombinasikan berbagai macam bahan makanan menjadi satu sehingga menjadi sebuah makanan. Ini adalah wujud kasih sayang istri kepada seluruh anggota keluarga. Jadi MASAK itu harus memiliki kemampuan Inovatif agar menjadi Keluarga yang sehat dan Bahagia.

MANAK secara Harfiah artinya melahirkan anak atau memberikan keturunan. Tidak hanya sekedar proses bekerja sama dengan suami dalam membuat anak, mengandung dan melahirkan seorang buah hati sebagai keturunan. Akan tetapi juga termasuk mengurus, mendidik, dan membentuk karakteristik seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya.

Jadi kalau ada yang orang yang merendahkan Wanita, Perempuan yang memberikan ruang untuk aktualisasi diri karena mempersempit makna MACAK, MASAK dan MANAH, maka tersenyumlah sambil berguman self talk, “kamu tidak paham dan bodoh memahami kami para Perempuan”.

Kabeh guru, Kabeh Murid, Kabeh Sinau