"Bu Darmi, salah satu lagu milik Nosstress yang paling relate dengan pengalaman (dulu). Mendengar lagu ini, meresapi tiap lirik, rasanya seperti kembali ke masa beberapa tahun silam. Dengan kondisi Ibu yang hanya menjadi Ibu Rumah Tangga, sosok Ajik yang benar tergambarkan seperti Pak Darma, dan saya hadir sebagai sosok kecil diantara mereka.

Perlu waktu yang cukup lama untuk memvisualkan lagu ini. Saya tidak ingin menyudutkan sosok Pak Darma, tidak ingin juga hanya menonjolkan kesedihan Bu Darmi. Di perjalanan dan kenyataan hidup saya, selalu ada kesedihan dan kebahagiaan yang hadirnya selalu berdampingan. Kisah Bu Darmi tidak selalu menyedihkan. Ada banyak hal menyenangkan yang juga ia lalui. Sosok Pak Darma tidak melulu menjadi figure yang menyeramkan, tapi dia juga hadir membawa kebahagiaan untuk anak dan istrinya.

Karya kolaborasi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya. Sebuah persembahan, sebuah karya pembuktian bahwa saat ini anaknya sudah tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan semuanya karena mereka."

- Dewa Gede Putra Baskara

"Menurut ibu, Bu Darmi polos, sabar, ikhlas dan tawakal. Sedikit menyiksa diri. Terpaksa bekerja keras untuk keluarga dan upacara, walaupun dengan cara utang dan utang! Pariwisata bullshit juga. Betek untuk mereka yang mempunyai kepentingan saja, tidak berpihak kepada perempuan.

Bu Darmi hanya tau berdoa dan bekerja untuk menghidupi rumah tangganya. Sedangkan Pak Darma, Romeonya Bu Darmi benar-benar terlalu! Nyalanin momo! Kasian Bu Darmi! Dia jadi korban patriarki. Jangan putus asa ya, Bu Darmi! Suatu saat akan ada keajaiban percayalah! Karmaphala sing pules."

Ibu Mayun - Ibu rumah tangga

Berikut di atas, adalah dua kutipan, yang pertama oleh Baskara Putra, sang pembuat video. Baskara menangkap sosok Ibu Darmi dari Ibunya sendiri. Menyajikan sepenggal memori kehidupannya. Baskara merasa sosok Pak Darma ada pada sang almarhum ayah. Namun sebagai anak, di tengah getirnya kisah rumah tangga orang tuanya, ia tetap mampu menangkap betapa penting kedua orang tuanya dalam kehidupannya. Dan dalam segala kebahagiaan Bu Darmi dalam berumah tangga, Baskara merasa adalah hal penting untuk menceritakan betapa kuat sang Ibu sebagai Bu Darmi, sebagai perempuan Bali di tengah patriarki. Dan keputusannya untuk menceritakan kehidupannya, kami rasa adalah keputusan hebat dan juga sebuah proses yang baik untuk kehidupannya mendatang.

Kutipan berikutnya adalah dari Ibu Mayun. Ibu Mayun adalah kawan kami, seorang ibu rumah tangga, dengan potret kesehariannya menjalani kehidupan sebagai wanita Bali. Ibu Mayun secara jujur mengungkapkan yang beliau lihat dari video musik Bu Darmi. Betapa gemerlap dan riuh pariwisata ternyata tidak berpihak pada wanita Bali. Wanita Bali masih hanya sebagai objek pelaku upacara yang dijual gambarnya bagi dunia pariwisata. Pariwisata meraup untung, wanita Bali kebagian lelah mengurusi upacara di tengah mengurusi segala tetek bengek urusan rumah tangga. Apalagi naas, ketika pendamping Bu Darmi adalah Pak Darma seperti sosok yang tergambarkan di lagu. Berdoa dan berusaha adalah jalan Bu Darmi, sembari berharap semesta suatu saat akan berlaku adil padanya.

Lagu Bu Darmi kami maksudkan untuk menceritakan secara jujur, bagaimana kami melihat kehidupan wanita Bali di tengah patriarki dan pariwisata yang begitu kapitalistik. Tanpa keinginan menyudutkan atau menggeneralisir siapapun dan apapun, kami hanya berharap, kita semua bisa belajar agar tercipta kehidupan yang adil bagi siapapun, baik lelaki maupun perempuan. Agar bisa lepas dari kebudayaan yang menindas, dan bersama-sama bekerjasama melawan kekuasaan yang batil.

Salam,
Man Angga dan Guna Warma

Video direkam dan disunting oleh Baskara Putra
Lagu oleh Man Angga bersama nosstress.