Kapan Kita Terbebas dari Sampah?
Waqf Salman ITB Waqf Salman ITB
6.34K subscribers
55 views
4

 Published On Jun 2, 2023

Krisis sampah dan air bersih merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia saat ini. Inilah beberapa informasi mengenai kedua krisis tersebut:

Krisis Sampah:

Pertumbuhan Populasi: Dengan meningkatnya jumlah penduduk di dunia, produksi sampah juga semakin meningkat. Kurangnya kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik mengakibatkan tumpukan sampah yang semakin besar.

Limbah Plastik: Salah satu penyumbang utama krisis sampah adalah limbah plastik. Plastik sulit terurai secara alami dan banyak yang akhirnya berakhir di lautan dan ekosistem lainnya. Hal ini mengancam kehidupan laut dan keseimbangan ekosistem.

Dampak Lingkungan: Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam sampah dapat mencemari sumber air dan mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup.

Pengelolaan Sampah yang Buruk: Banyak negara di dunia yang masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah. Infrastruktur pengelolaan sampah yang kurang memadai, kurangnya fasilitas daur ulang, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar merupakan beberapa masalah yang perlu diatasi.

Krisis Air Bersih:

Kekurangan Sumber Daya Air: Meskipun sebagian besar permukaan Bumi ditutupi oleh air, hanya sekitar 2,5% air yang tersedia sebagai air tawar. Kekurangan air bersih terjadi di banyak wilayah dunia, terutama di daerah dengan populasi yang padat.

Pemborosan Air: Pemborosan air merupakan masalah besar. Banyak negara yang masih menggunakan teknik irigasi yang tidak efisien, infrastruktur yang ketinggalan zaman, dan kebiasaan penggunaan air yang tidak hemat. Hal ini menyebabkan kerugian air yang signifikan dan mengurangi ketersediaan air bersih.

Pencemaran Sumber Air: Pencemaran air oleh limbah industri, pertanian, dan domestik menjadi ancaman serius bagi sumber air bersih. Pencemaran ini dapat mengakibatkan penyakit dan mengurangi ketersediaan air yang aman untuk konsumsi manusia dan kehidupan hewan.

Perubahan Iklim: Perubahan iklim mempengaruhi siklus air, dengan mengubah pola curah hujan dan mempercepat penguapan air. Ini dapat mengakibatkan kekeringan yang parah di beberapa wilayah dan meningkatkan kerentanan terhadap krisis air bersih.

Penyelesaian untuk kedua krisis ini melibatkan upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk meningkatkan pengelolaan sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan infrastruktur pengelolaan air, mempromosikan kesadaran akan hemat air, dan melaksanakan kebijakan yang berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya air.

Ternyata tercemarnya lingkungan kita juga mempengaruhi krisis air di berbagai daerah.

Lalu mau sampai kapan? Yuk mulai berubah dari sekarang!

Program AIR UNTUK SEMUA hadir untuk memberikan air bersih bagi semua orang. Tak hanya itu, program ini juga mengajak seluruh elemen untuk sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dari limbah plastik. Dengan air yang bersih dan sehatnya lingkungan, akan memberikan manfaat utuh yang besar manfaatnya baik bagi tubuh dan juga alam.

AIR UNTUK SEMUA, LEBIH BAIK TANPA PLASTIK!

show more

Share/Embed