Kapal Pinisi diakui telah menjadi bagian dari seni berlayar bagi masyarakat maritime, utamanya di Sulawesi Selatan. Pembuatan Kapal Pinisi masih bisa kita jumpai di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, yaitu di Tana Beru, Bira, dan Batu Licin di Kabupaten Balukumba. Rangkaian proses pembuatan Kapal ini merefleksikan nilai sosial dan budaya kehidupan sehari-hari, yaitu kerja bersama, bekerja keras, keindahan, serta penghargaan terhadap lingkungan alam. Teknik pembuatan Kapal Pinisi sangat memperhatikan ketelitian dari sisi teknik dan navigasi.

Mereka, para panrita lopi tetap mempertahankan cara tradisional dalam pembuatan perahu pinisi. Tidak ada gambar ataupun kepustakaan lainnya, para pengrajin hanya mengandalkan ilmu yang diwariskan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun.

Catatan Kaki Kita menyajikan informasi mengenai sejarah, mitos, tokoh, peristiwa, asumsi serta opini yang kesemuanya itu tak lain hanya sebagai referensi untuk kita saling berbagi.

Terima kasih sudah menonton, like dan subscribe ya teman teman,
Jangan lupa di share, agar kami lebih semangat lagi dalam memproduksi konten konten yang lebih bermanfaat. karena berbagi, itu indah

Email : [email protected]
FB : Catatan Kaki Kita   / catatankakikita  
IG : Catatan Kaki Kita   / catatan_kaki_kita  

FAIR-USE COPYRIGHT DISCLAIMER
* Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, commenting, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favour of fair use.

#catatankakikita #pinisi #bulukumba