Anak 'algojo PKI' dan eks-tapol 1965: Hapus dendam dengan rekonsiliasi - BBC News Indonesia
BBC News Indonesia BBC News Indonesia
1.3M subscribers
1,810,204 views
7K

 Published On Oct 1, 2019

Farida Masruri, putri aktivis Ansor yang dulu menjadi eksekutor terhadap orang-orang yang dituduh PKI saat Operasi Trisula di Blitar Selatan pada 1968, merasa harus 'menebus' kesalahan sang ayah.

Dalam operasi itu, ABRI (kini TNI) melibatkan organisasi masyarakat untuk bersama melakukan pencarian terhadap anggota atau simpatisan PKI.

Bersama sejumlah anak muda Nahdlatul Ulama, Farida menginisiasi apa yang disebut rekonsiliasi kultural, yaitu usaha merekatkan kembali hubungan sosial yang hancur akibat petaka 65, dengan pendekatan damai berbasis adat istiadat lokal.

Dalam proses inilah ia bertemu Sukiman, mantan anggota Lekra yang kemudian ditangkap, dipenjara tanpa diadili, disiksa dalam tahanan, dan diberi label 'tahanan politik'.

Kejadian 51 tahun lalu itu menyisakan luka dan barangkali dendam di antara dua pihak yang dulu berseteru. Setelah proses panjang rekonsiliasi, kini ia malah sudah dianggap sebagai anak oleh Sukiman, orang yang dahulu dimusuhi oleh almarhum ayahnya.

Farida meyakini, rekonsiliasi kultural itu sangat bermanfaat karena setidaknya dapat meminimalkan kebencian di antara kedua pihak, sekaligus menghapus dendam pihak-pihak yang terlibat.

Ini adalah bagian pertama seri liputan khusus BBC Indonesia tentang G30SPKI dan bagaimana penggalan kelam di 1965 itu masih meninggalkan trauma, duka, dan rasa malu untuk pihak-pihak yang terkait.

Produksi video: Anindita Pradana dan Heyder Affan

Baca artikel lengkapnya di tautan: https://www.bbc.com/indonesia/indones...

==================
Temui kami juga di:
Instagram:   / bbcindonesia  
Twitter:   / bbcindonesia  
Facebook:   / bbcnewsindonesia  

#bbcindonesia #Peristiwa1965

show more

Share/Embed