Legenda Putri Mandalika dan Serunya Tradisi 'Bau Nyale' Masyarakat Lombok
Tribun Lombok Tribun Lombok
142K subscribers
1,019 views
26

 Published On Mar 9, 2024

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUNLOMBOK.COM - Dahulu kala hiduplah seorang putri raja yang cantik jelita. Pesonanya memikat hati para pangeran. Mereka berebut mempersuntingnya menjadi permaisuri. Namun, persaingan ini menimbulkan perpecahan dan mengancam kerukunan di negerinya.

Sang putri yang tak ingin negerinya hancur dalam perang besar memilih menceburkan dirinya ke laut demi kedamaian negeri.

Kepergian sang putri menjadi duka seluruh negeri. Raja dan rakyat berusaha mencari sang putri di pantai selatan, namun yang ditemukan hanya cacing laut yang disebut nyale. Warga percaya dialah jelmaan putri mandalika.

Legenda putri mandalika hingga kini masih hidup dan dipercayai masyarakat lombok. Salah satu wujudnya yakni dengan menggelar tradisi bau nyale. Masyarakat lombok percaya jika nyale merupakan jelmaan sang putri mandalika.

Tradisi bau nyale ini biasanya digelar setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional sasak, tepatnya 5 hari setelah bulan purnama. Tanggal ini biasanya bertepatan dengan bulan februari dan maret.

Tradisi bau nyale sendiri diambil dari bahasa sasak. Bau artinya menangkap. Sedangkan nyale adalah cacing laut. Sehingga tradisi bau nyale adalah tradisi menangkap cacing laut.

Pusat tradisi bau nyale digelar di pantai seger lombok tengah. Lokasi ini diyakini menjadi tempat sang putri menceburkan diri dalam legenda putri mandalika.

Program: Tribun Lombok Explore
Host: Abdi Ananta
Editor Video: Dzul Fikri
Uploader: -

#baunyale #mandalika #lombok #wisata #wisatalombok

show more

Share/Embed