Seminar Virtual : Apa Telinga Kita Dalam Bahaya? - Hari Pendengaran Sedunia 2023 - 3 Maret
Penyakit Tidak Menular Indonesia Penyakit Tidak Menular Indonesia
29.6K subscribers
3,614 views
120

 Published On Streamed live on Mar 2, 2023

Apa Telinga Kita Dalam Bahaya? - Hari Pendengaran Sedunia 2023 - 3 Maret

Gangguan Pendengaran masih menjadi masalah kesehatan, baik secara global maupun nasional. Gangguan Pendengaran dapat terjadi pada semua kelompok umur, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, namun seringkali hal ini belum menjadi perhatian dan diabaikan begitu saja hingga menimbulkan masalah kedisabilitasan. Penanggulangan Gangguan Pendengaran merupakan upaya Pemerintah dalam rangka pembangunan kesehatan serta menangulangi dampak disabilitas yang ditimbulkan.

Berdasarkan data WHO tahun 2018 jumlah penyandang gangguan pendengaran mencapai 466 juta orang (6,1%) di seluruh dunia. Gangguan pendengaran sebagian besar terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk Indonesia. Angka ini terus meningkat akibat akses ke pelayanan yang belum optimal. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa penduduk Indonesia usia 5 tahun keatas mengalami gangguan pendengaran 2,6%, ketulian 0,09%, sumbatan serumen 18,8%, dan sekret di liang telinga 2,4%. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan pendengaran masih menjadi permasalahan kesehatan. Prioritas program pencegahan gangguan pendengaran di Indonesia difokuskan pada penyakit yang dapat dicegah, yaitu Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK), tuli kongenital, gangguan pendengaran akibat bising (GPAB), presbikusis dan sumbatan serumen.

Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa penduduk Indonesia usia 5 tahun keatas mengalami gangguan pendengaran 2,6%, ketulian 0,09%, sumbatan serumen 18,8%, dan sekret di liang telinga 2,4%. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan pendengaran masih menjadi permasalahan kesehatan. Prioritas program pencegahan gangguan pendengaran di Indonesia difokuskan pada penyakit yang dapat dicegah, yaitu Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK), tuli kongenital, gangguan pendengaran akibat bising (GPAB), presbikusis dan sumbatan serumen.

Upaya penanggulangan program indera yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan mengacu pada empat pilar yaitu :
1) Promosi Kesehatan,
2) Deteksi Dini,
3) Perlindungan Khusus, dan
4) Penanganan Kasus.
Upaya promosi kesehatan diarahkan agar masyarakat peduli untuk mencegah gangguan indera dengan menyebarluaskan informasi baik melalui media Komunikasi, Informasi dan Edukasi maupun melalui penyuluhan atau kegiatan lainnya serta melibatkan masyarakat ikut berperan di dalamnya.

Deteksi dini gangguan indera dapat dilakukan di Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat melalui Posbindu atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjaring kasus gangguan Pendengaran dan gangguan pendengaran di masyarakat yang kemudian dirujuk ke FKTP.
Upaya perlindungan khusus seperti pemberian imunisasi bisa dilakukan pada kelompok masyarakat yang berisiko seperti pada Ibu hamil berupa imunisiasi Rubella untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran pada bayi.

Pada kasus gangguan pendengaran yang terdeteksi di Puskesmas, maka akan dilakukan penanganan pada kasus yang bisa tuntas di Puskesmas dan kasus lainnya akan dilakukan rujukan ke pelayanan kesehatan tingkat lanjut.

Keberhasilan penanggulangan sangat bergantung pada komitmen, kerja sama, dan kolaborasi yang optimal dari berbagai pemangku kepentingan.
Hari Pendengaran Sedunia 2023 merupakan momentum yang strategis untuk menguatkan upaya promotif – preventif gangguan indera sebagai bagian upaya mewujudkan Generasi Emas yang unggul.
Dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia Tahun 2023 dan mengkampanyekan terkait Safe Listening yang tahun ini mengusung tema : ” Ear dan Hearing Care, for All, Let’s Make a Reality” dan tema nasionalnya : Telinga dan Pendengaran Sehat Untuk Semua”, Kemenkes menyelengarakan seminar virtual ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat sebagai penguatan pentingnya menjaga kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran untuk mewujudkan generasi emas yang sehat dan produktif dan meningkatkan kepedulian pentingnya mendengarkan.

Agenda acara
Keynote Speech : Budi G Sadikin - Menteri Kesehatan
Sambutan : Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pembicara :
-Prof. Dr.dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A (K) - PP IDAI Deteksi Dini dan kelainan gangguan pendengaran yang sering terjadi pada anak
-Dr.dr.Tri Juda Airlangga, Sp.THTBKL, Subsp.K(K) - PP. PERHATI-KL - Bahaya bising sekitar kita terhadap kesehatan pendengaran
Christin A. Sitanggang, A.md.Aud PERAUDI Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk menangani gangguan pendengaran

Moderator :
dr. Dina Alia, Sp.THTBKL, Subsp.K(K), PhD

TATA TERTIB
1. Peserta diharapkan untuk berpartisipasi aktif dan mengikuti webinar ini secara keseluruhan
2. Peserta diwajibkan melakukan registrasi pada tautan http://link.kemkes.go.id/WHD2023 (untuk mendapatkan E-sertifikat). Pastikan tidak ada kesalahan pada penulisan nama, gelar dan alamat email.
3. Peserta dapat mengikuti di kanal Youtube P2PTM ataupun zoom

Terimakasih dan salam sehat

show more

Share/Embed