Satu per satu jejak kaki masih ku ingat, derap kaki yang berat masih terasa membekas.
Malam yang pekat selalu hadir dalam dimensi dimensi ruangku.
Aku lirih, aku sakit, aku memberontak, takutku seperti tembok tebal yang tak akan dapat di hancurkan.
Luka yang tidak terlihat di tubuh yang lebih dalam dan menyakitkan dari apapun yang berdarah adalah " Trauma"

Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah koreografi lanjutan Bu SUSILAWATI HASANAH M.A dan dosen pengampu mata kuliah Tari Kontemporer Bu UMMY RISTI AYUNI RAHMAN M.Pd yang telah membimbing kami sehingga karya ini dapat selesai dan dipubilkasi untuk dapat di nikmati oleh berbagi pihak.
terimakasih pula kepada semua pihak yang terlibat, baik dalam hal support maupun dukungan yang bersifat material maupun non material.