Mbah Hamid memiliki perjalanan hidup yang menarik dan penuh keteladanan. Berikut beberapa momen penting dalam kehidupannya:

Masa Kecil:
Nama kecil Mbah Hamid adalah Abdul Mu’ti atau dipanggil Dul.
Meskipun lincah, ekstrovert, dan nakal, Dul rajin membantu orang tuanya.
Ia dididik oleh ibunya dan membiasakan shalat lima waktu berjamaah.
Di masa kecilnya, Dul juga membawakan oleh-oleh sederhana untuk gurunya, menunjukkan sifatnya yang rendah hati.
Masa Pendidikan:
Pada usia tujuh tahun, Dul hafal nadham balaghah Jawahir Al-Maknum.
Ia juga mulai menghafalkan kitab gramatika bahasa dan sastra Arab Alfiyah Ibnu Malik.
Pada usia 13, ia mengabdi kepada kakeknya, Kiai Muhammad Shidiq (Mbah Siddiq), di Jember, Jawa Timur.
Dikisahkan bahwa saat berada di rumah kakeknya, Dul bertemu dengan Rasulullah SAW.
Kewalian dan Pengakuan:
Mbah Hamid menjadi mashur setelah Habib Ja’far Assegaf Pasuruan mengumumkan kewalian beliau di depan jama’ahnya.
Ia dikenal dengan nama Haji Hamid atau Kiai Hamid.
Kisah-kisah ini menggambarkan kebijaksanaan, ketekunan, dan spiritualitas Mbah Hamid, yang menjadi teladan bagi banyak orang. Semoga kisahnya menginspirasi kita semua. 🙏🌟

#waliallah #walisongo #kiyai #wali #ulamaindonesia