Cinta (Mahabbah) dan Cemburu (Ghirah) - Buya HAMKA
Dazikof Koto Dazikof Koto
15.2K subscribers
106,047 views
0

 Published On Mar 1, 2017

~Cinta dan Cemburu Dalam Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT~
Oleh : Buya HAMKA

Dalam kajian tasawuf, mahabbah berarti mencintai Allah dan mengandung arti patuh kepada-Nya dan membenci sikap yang melawan kepada-Nya, mengosongkan hati dari segala-galanya kecuali Allah SWT serta menyerahkan seluruh diri kepada-Nya.
Kaum Sufi menganggap mahabbah sebagai modal utama sekaligus mauhibah dari Allah Swt, untuk menuju kejenjang ahwâl yang lebih tinggi.

Akibat dari cinta (mahabbah) kepada Allah dengan sendirinya akan menimbulkan cemburu(ghirah). Dalam keadaan yang lain didalam bahasa populer disebut FANATIK.

Kalau orang mengaku cinta kepada Allah tetapi tidak ada ghirahnya, orang yang mengaku cinta kepada agamanya tetapi tidak ada cemburunya apabila agama itu diganggu orang. Apabila keyakinan hidupnya kepada Tuhan dicemoohkan orang misalnya, maka tidak ada baginya konsekuensi dari cinta. Sebab cinta itu menghendaki kesatuan fikiran kepada yang dicintai itu.

Kalau cemburu (ghirah) tidak ada terhadap apa yang dicintainya maka bisa dikatakan orang yang seperti ini adalah orang yang SAKIT.

@ Supports
Subscribe My Channels YouTube : Dazikof Koto
www.dazikof.blogspot.co.id

show more

Share/Embed