JELANG REAKTIVASI || KONDISI STASIUN PURWOREJO ,EMPLASEMEN DAN KONDISI JALUR KERETA API KEARAH BARAT
Bekasa Studio Bekasa Studio
94.4K subscribers
8,938 views
108

 Published On Jun 20, 2023

#reaktivasi_jalur_ka_kutoarjo-purworejo
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berencana mengaktifkan kembali Stasiun Purworejo, Jawa Tengah yang sudah belasan tahun tidak beroperasi.
Adapun stasiun tersebut sudah tidak lagi dioperasikan sejak 2010 silam.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, aktivasi Stasiun Purworejo akan segera dimulai dan direncanakan selesai November-Desember 2023.
Hal itu disampaikan Menhub Budi Karya di sela acara ground breaking Pembangunan Terminal Tipe A di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5/2023).
"Rencana reaktivasi Stasiun Purworejo akan selesai November sampai Desember 2023 dengan anggaran sekitar Rp20 miliar," ungkapnya.
Menhub Budi mengungkapkan, nantinya Stasiun Purworejo akan difungsikan untuk menerima penumpang Kereta Api dari Jakarta.
Sehingga penumpang kereta api dari Jakarta bisa langsung diantar ke Stasiun Purworejo tanpa perlu turun di Stasiun Kutoarjo.
"Selama ini orang Purworejo kalau naik kereta api itu berhentinya di Stasiun Kutoarjo. Terus naik angkot baru berhenti di tujuannya masing-masing," ucapnya.
Layaknya pembangunan Terminal Tipe A, rencana reaktivasi Stasiun Purworejo dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang berpesan untuk membangkitkan angkutan massal, baik di perkotaan atau antar kota.

"Jadi sesuai pemikiran Pak Presiden, angkutan massal dari Jakarta ke Purworejo akan diaktifkan, sehingga penumpang tidak berhenti di Kutoarjo. Stasiun Purworejo ini juga apik tenan (bagus sekali), kecil tapi bangunannya bagus. Saya yakin dengan 2 fasilitas yakni terminal tipe A dan Stasiun Purworejo, maka Kabupaten Purworejo makin hebat," jelasnya.

Rencana reaktivasi Stasiun Purworejo disambut baik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah itu menilai pengaktifan Stasiun Purworejo akan membuka publik space yang bisa memberikan ruang ekspresi bagi masyarakat.

"Reaktivasi Stasiun Purworejo itu menarik, karena dari segi heritage-nya bagus, dan penataannya Insya Allah nanti akan jauh lebih bagus. Maka tidak hanya untuk sistem kereta api, namun demikian lagi-lagi akan banyak publik space yang bisa diberikan sebagai ruang ekspresi masyarakat. Sehingga, mungkin banyak kegiatan seni, UMKM, dan kegiatan lain di Kabupaten Purworejo akan meningkat," urainya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Sujadi, memberikan keterangan berbeda dengan Menhub Budi Karya. Ia mengatakan bahwa perencanaan anggaran reaktivasi Stasiun Purworejo masih akan dibahas, sehingga tahun ini diperkirakan belum bisa beroperasi.

"Tahun ini anggaran baru akan dibahas. Karena anggaran 2023 sudah habis dan pemerintah pusat sedang menyusun anggaran 2024. Sekarang kami baru selesai membangun fly over di Kecamatan Butuh dan ada juga di Kecamatan Purwodadi. Terus kami juga harus melihat apakah rel kereta api yang melintasi Jalan Nasional di Butoh, Kecamatan Bayan, cukup pakai palang perlintasan atau pakai fly over," urainya.

Adapun Sujadi menegaskan bahwa pada November 2023, anggaran reaktivasi Stasiun Purworejo baru akan dibahas.

Kemudian, nampaknya Kemenhub memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) untuk mensukseskan rencana reaktivasi Stasiun Purworejo.

Sebab 13 tahun sejak dinon-aktifkan, infrastruktur jalur kereta api dari Stasiun Kutoarjo - Stasiun Purworejo perlu diperhatikan.

Berdasarkan penuturan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Djarot Tri Wardhono, kondisi terkini jalur kereta api Purworejo-Kutoarjo sepanjang 11 kilometer itu membutuhkan beberapa penambahan fasilitas, semisal palang perlintasan kereta api.

Pasalnya, hingga kini beberapa titik di jalur tersebut tidak memiliki palang perlintasan kereta api.

"Ada sekitar 8 titik yang perlu diperhatikan, 4 di antaranya adalah Jalur Perlintasan Langsung (JPL) atau perlintasan sebidang dan sisanya karena ada bangunan liar (rumah warga) yang berjarak di bawah 10 meter dari jalur rel kereta api," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa di jalur KM 4+3/5 ada rel kereta api yang sudah ditimbun oleh pabrik kayu untuk kepentingan pabrik.

Lalu di KM 5+370 - KM 7+500, rel R.25 dan bantalan besi telah dibongkar dan dipasang di resor 5.9 Sidareja pada Mei 2015 untuk keperluan penanganan daerah rawan (pemasangan trucuk rel).

show more

Share/Embed