Tari Ratoh Jaroe adalah tarian tradisional Aceh yang dibawakan oleh penari perempuan dengan gerakan tangan, badan, dan kepala sambil duduk berbanjar. Menurut berbagai sumber, tarian ratoeh jaroe ini diciptakan oleh Yusri Saleh atau yang biasa dikenal sebagai dek gam. Yusri merantau ke Jakarta sekitar tahun 2000-an, bakat seni yang ia miliki menjadikannya sebagai pelatih tari di anjungan Pemerintah Aceh.

Tarian ini memiliki ciri khas, makna, dan nilai filosofis tertentu:

CIRI: Tari Ratoh Jaroe memiliki koreografi gerakan yang sporadis, ritmis, dan tetap mempertahankan estetika komposisi. Gerakannya didominasi oleh gerakan tangan dalam posisi duduk, berlutut, membungkukkan badan, menepuk dada, dan menggelengkan kepala.

MAKNA; Tari Ratoh Jaroe dimaknai sebagai wujud semangat, jiwa pemberani, dan pantang menyerah para wanita Aceh. Tarian ini juga menunjukkan bahwa perempuan Aceh bisa tampil di depan umum dengan batasan-batasan tertentu yang sesuai dengan syariah Islam.

NILAI FILOSOFI: Tari Ratoh Jaroe menggambarkan keberadaan perempuan yang menarikannya sebagai bentuk kekuatan dan pengakuan terhadap peran perempuan untuk berekspresi di panggung atau ranah publik.

TALENT;
1. Ayska Noor Syafira
2. Luthfyah Nurfit Baroqah
3. Saskya Nafdratul Jannah
4. Siti Mutiara Fadhilah
5. Tari Fadilah

Excecutive Producer;
Dr. Muhammad Aliman, M.Si

#ratohjaroe #tarian #aceh #nanggroeacehdarussalam #kurikulummerdeka #profilpelajarpancasila #kemendikbud #dinaspendidikan #smanlibels #padang #siswasma #seniorhighschool ‪@kemdikbudRI27‬ ‪@DINASPENDIDIKANACEH‬ ‪@Kemenparekraf‬