Pendakian Horor Gunung Kerinci
Dion Prahasta Dion Prahasta
4.45K subscribers
11,123 views
0

 Published On May 25, 2023

Gunung Kerinci (juga dieja dengan "Kerintji") adalah gunung tertinggi di pulau Sumatra dan gunung berapi tertinggi di Indonesia juga Asia Tenggara. Gunung Kerinci terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 3.805 mdpl. Gunung ini juga menjadi batas antara wilayah Suku Kerinci dengan Etnis Minangkabau yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat, yang merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

Gunung Kerinci dari Muaralabuh
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolkano yang masih aktif hingga saat ini. Pada puncak Gunung Kerinci, dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Kota Padang, dan Kota Bengkulu, bahkan Samudra Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat Rawa Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatra. Di belakangnya terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang hampir tak tersentuh.

Gunung Kerinci berbentuk kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan panjang 25 km (16 mil), memanjang dari utara ke selatan. Pada puncaknya di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter (1.969 kaki) berisi air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang berukuran 400 x 120 meter ini masih berstatus aktif. Gunung Kerinci terakhir kali erupsi pada 11 Januari 2023 hingga sekarang. Berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Kerinci, tinggi kolom abu akibat erupsi itu mencapai sekitar ± 750 meter di atas puncak (± 4555 m di atas permukaan laut).

Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TNKS adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektare dan terletak di wilayah empat provinsi, yang di mana sebagian besarnya berada di wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra.[4] TNKS juga ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia The Tropical Rainforest Heritage Of Sumatra (TRHS) tahun 2006.

Tumbuhan dataran rendah didominasi oleh beberapa jenis mahoni, terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Raflesia Rafflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum. Pohon cemara juga tumbuh di Gunung Kerinci. Dengan Taman Nasional Leuser, taman ini terhalang oleh Danau Toba dan Ngarai Sianok. Sehingga beberapa binatang yang tidak terdapat di Taman Leuser ada di sini, seperti tapir (Tapirus indicus) dan kuskus (Tarsius bancanus).

Banyak terdapat binatang khas Sumatra seperti gajah, badak sumatra, harimau, beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan Presbytis melapophos. Terdapat juga 140 jenis burung.

Gunung Kerinci dapat ditempuh melalui darat dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh melalui Bangko, atau jalur udara dari Bandara Sultan Thaha menuju Bandar Udara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Jambi. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuklinggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Kota Jambi atau Kota Padang.

Keindahan panorama yang masih alami dengan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci. Tidak hanya untuk dinikmati, tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak Gunung Kerinci memakan waktu dua hari 2 malam atau dua hari 1 malam, dimulai dari Jalur Pendakian Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Desa Kersik Tuo berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan Jawa, sehingga bahasa setempat adalah Bahasa Jawa. Dari Kersik Tuo, para pendaki menuju ke Pos Penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1.611 mdpl dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.

Pondok R10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10, para pendaki menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1.682 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan atau ladang penduduk, jalanan beraspal sampai ke batas hutan.

show more

Share/Embed