Kisah Sukses Perjalanan Kak Ria Enes dan Suzan
KAK IZUL DONGENG KAK IZUL DONGENG
5.79K subscribers
1,426 views
0

 Published On Nov 14, 2020

Pada tahun 1987, setelah lulus dari SMAN 4 Malang, pemilik nama asli Wiwik Suryaningsih ini melanjutkan kuliahnya dan lulus pada tahun 1995 di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo, Surabaya. Di sela-sela kesibukannya kuliah, ia bekerja sambilan sebagai penyiar radio di Carolina Surabaya. Hanya bertahan setahun, ia memilih pindah ke Radio Suzanna.

Di stasiun radio yang terletak dekat Taman Apsari (di Embong Kaliasin, Surabaya Pusat) itu, ia ditandemkan dengan penyiar senior yang lumayan populer, Bung Dino. Ria biasa mengudara pukul 14.00-15.00 WIB setiap hari Senin-Jum'at. Suatu ketika, Bung Dino tidak bisa masuk siaran karena sakit. Atas inisiatifnya sendiri, Ria kemudian mengudara solo dengan seolah-olah berbicara pada anak kecil. Kebetulan, ia bisa menciptakan suara anak-anak dari tenggorokannya. Anak kecil itu disebutnya Susan, diambil dari stasiun radio tempatnya bekerja.

Di luar dugaan, siaran perdananya bersama Susan itu mendapat respon positif, ditandai dengan banyaknya telepon yang masuk ke studio menanyakan anak kecil berkarakter centil, cerewet, nakal, dan celometan tapi cerdas dan menghibur itu. Akibatnya, Ria Enes mendapatkan kenaikan gaji lumayan besar.

Sukses menciptakan tokoh anak-anak, Ria kebanjiran tawaran off-air. Ketika tampil off-air itulah, ia membawa serta sebuah boneka yang dibelinya di sebuah toko mainan anak-anak di Tunjungan Plaza. Namun, sejak adanya Susan, nama Ria seolah kalah populer dibanding bonekanya, karena khayalak biasa lebih dulu menanyakan tentang Susan

Sukses off-air dan on-air di radio, seorang produser rekaman memintanya rekaman lagu anak-anak. Ria menyambut tawaran itu. Album perdananya Si Kodok meledak di pasaran pada tahun 1991. Berturut-turut setelah itu lahir album Kodok dan Semut, Susan Punya Cita-Cita, dll yang juga meledak. Lagu Susan Punya Cita-Cita yang dirilis tahun 1993 berhasil meraih HDX Award dengan kategori sebagai album terlaris kala itu. Antara tahun 1991-2004, ia telah meluncurkan 12 album.

Akibat semakin padatnya tawaran off-air, Ria tak bisa lagi bersiaran. Secara baik-baik, ia pamitan untuk mengakhiri kariernya di Radio Suzanna.

Sukses di belantika musik Tanah Air, Ria dan Susan kebanjiran tawaran membintangi sejumlah iklan produk. Meski demikian, Ria enggan tinggal di Jakarta dan lebih memilih tetap tinggal di Surabaya, untuk menjaga kemurnian logat Jawa Timurannya.

Bagaiamana kelanjutan kisahnya. Yukss kita saksikan videonya

show more

Share/Embed