KOIN DINAR DIRHAM DINASTI UMAYYAH TERTUA DITEMUKAN DI SITUS BONGAL TAPANULI SUMUT
Arsip Nusantara Arsip Nusantara
67.7K subscribers
1,090 views
19

 Published On Jan 4, 2024

Koin dinar dan dirham kuno era Dinasti Umayyah ditemukan di Situs Bongal, di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Penemuan koin tahun cetakan abad pertama hijriyah itu menambah koleksi mata uang islam yang kini dimiliki Museum Sejarah Al-Qur'an Sumatera Utara.

Sebagaimana diketahui, Khalifah Umayyah kelima, Abdul Malik bin Marwan telah berhasil menyatukan semua sistem keuangan yang menggunakan koin berbahasa Arab. Khalifah mencetak koin yang tak hanya memuat simbol politik, tetapi juga simbol agama. Khalifah Abdul Malik menghilangkan simbol-simbol Kristen dalam koin yang digunakan sebelumnya dan menggantinya dengan simbol-simbol Islam.

Koin Dinar dan Dirham Dinasti Umayyah itu ditemukan secara kebetulan oleh warga penambang emas tradisional. Jumlahnya mencapai ratusan keping koin. Penemuan koin itu disertai penemuan koin Dinasti Abasyiah dan artefak lainnya seperti keramik, manik-manik, batu pemukiman. Penemuan itu membuka tafsir baru tentang sejarah masuknya Islam ke Sumatera dan Nusantara bahwa persentuhan Sumatera dengan dunia Islam sudah berlangsung sejak abad pertama hijriyah.

Koin dinar emas dan dirham perak telah digunakan selama 1300 tahun di Nusantara dan yang ditemuan di Situs Bongal merupakan koin tertua yang pernah ada. Itu artinya, daerah di tepi barat Samudera Indonesia itu sudah menjadi kawasan perdagangan penting pada 1300 tahun silam. Koin yang ditemukan di Situs Bongal merupakan koin tertua yang pernah ada dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara.

Ayat-ayat al-Quran masuk ke Nusantara bukan melalui kitab/mushaf melainkan melalui koin bertuliskan ayat al-Quran.

Situs Bongal berada di pinggiran bukit Bongal dan Sungai Lumut yang airnya bermuara ke Teluk Sibolga, di pinggir samudera pantai barat Tapanuli Tengah. Lokasinya menyerupai kampung terkucil, tidak bisa dimasuki mobil, untuk mencapainya harus jalan kaki melewati jembatan gantung sepanjang dua ratus meter, menyeberangi muara sungai Lumut.Masih menjadi teka-teki, kenapa daerah yang merupakan kawasan endapan lumpur itu menyimpan jejak peradaban dan perdagangan hebat di masa silam.

Untuk melihat koleksi uang kuno sejarah Islam dan barang langka lainnya silahkan mampir ke:

MUSEUM SEJARAH AL QURAN SUMATERA UTARA
Kompleks Gedung Serbaguna
Jl. Pancing/William Iskandar
Ps. V, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
20371

show more

Share/Embed