Sejarah Kerajaan Badung : Peperangan Yang Merubah Sejarah Bali
TaksakaSeta TaksakaSeta
34.3K subscribers
7,250 views
0

 Published On Nov 19, 2023

Pada masa pemerintahan I Gusti Agung Sakti di Kerajaan Mengwi, terjadi perubahan hubungan dengan Kerajaan Badung karena pernikahan Ni Gusti Ayu Bongan, putri I Gusti Agung Sakti, dengan Angurah Pemecutan III. Sebagai hadiah perkawinan, wilayah pesisir Seseh hingga Uluwatu diserahkan kepada Kerajaan Badung dengan syarat menjaga Pura Ulunsuwi dan Pura Uluwatu. Hubungan ini membawa kedamaian, tetapi di bawah pemerintahan I Gusti Agung Bhima Sakti, terjadi keinginan untuk merebut kembali wilayah Mengwi dari Kerajaan Badung, menimbulkan ketegangan.

Pemuka Kerajaan Mengwi juga menginginkan kedudukan setara dengan kerajaan lain di Bali, bertentangan dengan keinginan Dewa Agung di Klungkung yang menginginkan kontrol atas seluruh kerajaan di Bali. Konflik semakin kompleks pada awal 1891 dengan perselisihan internal di Kerajaan Mengwi. Raja dan Adipati Agung Gusti Agung Made Alangkajeng berselisih, menyebabkan Alangkajeng menetap di Badung. Punggawa Sibang juga bermusuhan dengan Mengwi.

Upaya mediasi berakhir merugikan Mengwi, dengan Dewa Agung Klungkung membujuk Punggawa Sibang memberontak. Perang pecah antara laskar Pemecutan dan laskar Mengwi, melibatkan pertempuran sengit di Sempidi, Sibang, Jimbaran, dan Seminyak. Pasukan Padangsambian dan Jero Petangan mengepung Sempidi, dan Raja Mengwi akhirnya menyerah pada tanggal 20 Juni 1891, meninggal di desa Kaba Kaba.

Pasca perang, wilayah Kerajaan Mengwi diambil alih oleh Kerajaan Pemecutan Badung, mengakhiri masa kejayaan politik dan kemandirian Mengwi. Terjadi pembagian wilayah antara Kerajaan Pemecutan Badung, Kerajaan Tabanan, dan Kerajaan Karangasem. Perang di Kerajaan Mengwi memberikan dampak signifikan pada sejarah Bali, mengakhiri masa kejayaan dan otonomi politiknya.
#sejarah #bali #nusantara #indonesia #badung #denpasar

show more

Share/Embed