#indonesia #malaysia #bahasaindonesia

Ayo join menjadi member premium channel KIKY KHOTO untuk mendapatkan banyak sekali benefit ekslusif, klik disini:
   / @kikykhoto  

Teman-temen juga bisa mendukung channel ini dengan cara mentraktir pada link berikut:
http://www.trakteer.id/KIKYKHOTO

Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah seputar kabar berita yang lagi hangat di jagad maya tentang kekhawatiran negara-negara Uni Eropa akan keberlangsungan industri mereka dengan adanya sejumlah kebijakan yang diambil oleh Indonesia.

Pertama, terkait pelarangan ekspor nikel yang berlaku sejak 1 Januri 2020 sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pasokan nikel dalam negeri untuk dapat diolah di smelter-smelter nikel besar yang sudah dibangun di Indonesia antara lain PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), di Morowali, Sulawesi Tengah ada. Selanjutnya PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, PT GNI, di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe Sulawesi Selatan, Harita Group di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara serta PT Vale Indonesia. Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia ingin mengolah nikel mentah menjadi produk jadi seperti baterai litium, baterai listrik dan baterai kendaraan listrik.Hal ini akan meningkatkan nilai ekspor produk nikel menjadi 20 kali lipat dibandingkan hanya menjual nikel dalam kondisi mentah. Kebijakan ini kemudian digugat oleh Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade OrganIzation (WTO) pada awal 2021 dengan alasan undang-undang minerba Indonesia bisa mengancam industri pengolahan besi baja mereka yang memang membutuhkan bahan baku nikel sehingga bisa membuat produk mereka tidak kompetitif. Hal tersebut juga mengancam nasib 30.000 pekerja langsung dan 200.000 pekerja tidak langsung di industri tersebut.

Kedua, terkait batu bara Indonesia yang kembali diincar oleh negara-negara Eropa terutama sejak adanya konflik di Eropa Timur yang membuat Rusia menghentikan pasokan batu bara dan gas ke Uni Eropa. Ada setidaknya 5 negara yang berniat mengimpor batu bara dari Indonesia yakni Jerman, Italia, Belanda, Polandia dan Spanyol. Bahkan Jerman mengharapkan 50% kebutuhan batu bara negara tersebut pada tahun 2022 dapat dipasok oleh Indonesia. Jumlah ini sebelumnya diperoleh dari Rusia. Di lain sisi, India pun juga berencana mengajukan penambahan batu bara kepada Indonesia sehingga batu bara Indonesia bisa diperebutkan oleh banyak negara.

Ketiga, Uni Eropa juga terus mengimpor minyak sawit dari Indonesia. Meskipun serangkaian pembatasan tarif dan non tarif serta kampanye negatif di Uni Eropa terhadap sawit Indonesia, hal tersebut tidak mampu mnggoyahkan dominasi sawit Indonesia di Eropa. Pada tahun 2021 Eropa mengimpor CPO dari Indonesia sebanyak 4,7 juta ton atau 40% dari total minyak sawit mentah yang dikirim ke benua biru tersebut. Ketergantungan semakin besar sejak Rusia menghentikan ekspor minyak bunga matahari ke Uni Eropa sehingga Uni Eropa membutuhkan lebih banyak pasokan minyak nabati untuk kebutuhan rumah tangga dan industri mereka seperti industri kimia, industri makanan, industri kosmetik, industri pakan ternak dan sebagainya.

Hal ini semakin menegaskan bahwa Indonesia punya peran vital bagi keberlangsungan industri Uni Eropa. Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke 5 di Benua Asia dan GDP terbesar ke 15 di dunia, Indonesia memiliki posisi tawar yang sangat tinggi dalam hal hubungan perdagangan Internasional.

Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini dan tertarik mempelajari lebih lanjut terkait Melayu Kepulauan Riau dan Melayu Johor Malaysia, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.

Enjoy-

=========================================
Contact For Business Only :
Instagram : www.instagram.com/rezky.anadra
whatsapp : https://bit.ly/3rm3ijt
=========================================