SWJ Episode 2
Ketupat Qunutan: Tradisi Sambut Pertengahan Ramadan ala Masyarakat Betawi

Kawan Perjuangan, DKI Jakarta sebagai ibukota memiliki beragam budaya betawi yang sangat bagus untuk terus dilestarikan. Salah satunya merupakan budaya ketupat qunut. Tradisi Betawi Makan Ketupat Qunutan ini dilaksanakan di malam ke 15 Ramadan, yakni merupakan bentuk ucapan rasa syukur telah menjalani setengah perjalanan di bulan ramadan.

Budaya ketupat qunut memiliki latar belakang yang unik dan kental akan makna, olahan ketupat yang disuguhkan di masjid-masjid di kampung Betawi pada awalnya merupakan sebuah tradisi mengajak mengajak umat Islam agar berselera lagi meramaikan mesjid. Tak dirahasiakan lagi umumnya mesjid-mesjid hanya ramai di hari-hari pertama bulan Ramadan. Tapi memasuki minggu kedua jamaah salat tarawih sudah mulai menjalar keluar mesjid.

Ketupat dan buras masih tetap dikeluarkan di beberapa mushala-mushala dan masjid-masjid. Tetapi tampaknya minat masyarakat di tempat suci itu masih dikalahkan oleh ketertarikan mereka terhadap pemenuhan hajat hidup sehari-hari. Akibatnya ketupat qunut tinggal menyisakan tradisi masyarakat Betawi.

Sosok Warga Jakarta (SWJ) Eps. 2 menghadirkan wajah yang melestarikan budaya tersebut, Ibu Maesaroh, Warga Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.

Yuk simak dengan seksama, bagaimana cara beliau tetap menjaga budaya ketupat qunutan di lingkungan keluarga besarnya.