Gembyung Buhun dari Kampung di Atas Bukit Ragasuta
Kota Subang Kota Subang
19.4K subscribers
1,527 views
26

 Published On Jun 1, 2022

Gembyung berasal dari dua suku kata, yakni gem dan yung. Gem berasal dari kata ageman yang artinya ajaran, pedoman, atau paham yang dianut oleh manusia. Suku kata byung berasal dari kata kabiruyungan yang artinya kepastian untuk dilaksanakan. Gembyung memiliki nilai-nilai keteladanan untuk dijadikan pedoman hidup.

Kesenian ini pertama kali berkembang pada masa penyebaran agama Islam, pada saat itu gembyung dimainkan oleh para santri pesantren dengan bimbingan sepuh pesantren dengan menggunakan waditra utama, yaitu terbang (sejenis rebana) sebagai pengiring lagu yang bernuansa sakral. Lagu yang dibawakan biasanya berbahasa Sunda buhun.

Beberapa judul lagu di antaranya: Assalamualaikum, Yar Bismillah, Salawat Nabi, Salawat Badar, Raja Sirai, Siuh, Rincik Manik, dan Éngko. Lantunan musik dan lagu dalam seni gembyung menjadi pedoman bagi para penari dengan melakukan gerak tari yang tidak berpola dengan iringan yang dinamis.

Kelengkapan dalam kesenian gembyung terdiri atas waditra (alat musik), pangrawit (pemain alat musik), juru kawih (vokal), penari, dan busana. Saat ini, kesenian Gembyung di beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat bervariasi baik dari segi waditra, juru kawih, penari, maupun lirik lagu.

Pertunjukan Gembyung biasa dilaksanakan pada saat hari besar Islam, hajatan, khitanan, pernikahan, ruwatan, hajat lembur, dan ngabeungkat (upacara menjemput air kehidupan). Fungsi yang menonjol pada Gembyung diantaranya adalah alat komunikasi, respon fisik, sumbangan pada pelestarian serta stabilitas kebudayaan, ritual dan hiburan.

Di beberapa daerah, seni gembyung menjadi sebuah keharusan dalam pelaksanaan upacara tradisional. Salah satu contohnya adalah disini. Ada kepercayaan di kampung Ragasuta bahwa apabila dalam sebuah upacara pernikahan tidak menggelar pertunjukan Gembyung maka akan berakibat kurang baik bagi kedua mempelai.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kesenian ini pelan-pelan mulai terpinggirkan, utamanya oleh anak-anak muda. Mereka menganggap kesenian Gembyung kurang menarik dan minim inovasi.

show more

Share/Embed