Budidaya tembakau adalah usaha menanam tanaman tembakau yang berasal dari spesies Nicotiana tabacum yang memiliki kualitas tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tanaman ini membutuhkan iklim tropis, tanah liat berpasir yang gembur dan berdrainase baik, curah hujan 1500-2000 mm/tahun, suhu 21-27°C, kelembapan udara 50-70%, dan sinar matahari cukup. Budidaya tembakau Jepang meliputi beberapa tahapan, yaitu:

Persiapan lahan dengan cara membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma, membajak tanah dengan kedalaman 20-30 cm, dan membuat guludan dengan lebar 30-40 cm dan jarak antar guludan 80-90 cm2.

Pembuatan bedengan persemaian dengan cara menaikan sejumlah tanah sampai membentuk petakan-petakan bidang yang berfungsi sebagai media tanam dan membuat saluran drainase dengan ukuran bedengan 120 cm x 10 cm dengan jarak antar bedengan 50 cm2.

Persiapan benih dengan cara memilih jenis varietas yang bermutu, bersertifikat, tidak tercampur benda asing, tidak rusak, memiliki daya kecambah tinggi, dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Penyemaian benih dengan cara menyebarkan benih secara merata di atas bedengan persemaian yang telah disiapkan dan menutupnya dengan tanah tipis atau sekam bakar. Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih berkecambah.

Pemindahan bibit ke lahan tanam dengan cara mencabut bibit yang telah berumur 40-60 hari atau memiliki tinggi 15 cm dari bedengan persemaian dan memindahkannya ke lahan tanam dengan jarak tanam 60 cm x 90 cm2.

Pemeliharaan tanaman dengan cara melakukan penyiangan gulma, pengairan, pemupukan, penjarangan daun, pemangkasan pucuk, pengendalian hama dan penyakit, dan penjarangan bunga2.

Panen daun tembakau dengan cara memetik daun tembakau secara bertahap mulai dari daun bawah ke atas sesuai dengan tingkat kematangan daun. Daun tembakau dikumpulkan dalam keranjang atau karung untuk selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.

Demikian deskripsi singkat tentang budidaya tembakau Jepang. Semoga bermanfaat.