Langit Diponegoro #1 mengupas karya bersama Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca)
_
Cholil Mahmud merupakan gitaris, vokalis sekaligus penulis lagu dari grup musik Efek Rumah Kaca. Cholil pun beberapa kali terlibat dalam kerja-kerja LBH. Dikenal dengan lirik-liriknya yang kritis dan puitis, kali ini Cholil membagikan keresahannya melalui Langit Diponegoro bersama Jihan Fauziah Hamdi.
_
Diturunkan dari lokasi LBH Jakarta yang terletak di jalan Diponegoro, “Langit Diponegoro” merupakan sesi bicara santai di rooftop LBH Jakarta. Dipandu oleh Jihan Fauziah Hamdi, Pengacara Publik LBH Jakarta, ruang diskusi ini mencoba menggali berbagai sudut pandang dari kawan-kawan seniman dan aktivis tentang upaya perwujudan keadilan pada situasi sosial hari ini.
_
Publik dapat ikut berpartisipasi membantu kerja-kerja LBH Jakarta melalui SIMPUL LBH Jakarta yang merupakan wadah untuk menggalang dukungan masyarakat.
Hasil dari penggalangan dana ini akan digunakan untuk memberikan layanan bantuan hukum secara gratis bagi masyarakat miskin, tertindas dan buta hukum.
Bagi teman-teman yang ingin bergabung menjadi bagian dari SIMPUL LBH Jakarta, silakan hubungi nomor: 0878 8721 7774 atau bisa langsung berdonasi melalui: www.bantuanhukum.or.id

Dukunganmu akan sangat membantu masyarakat miskin, tertindas dan buta hukum dalam memperjuangkan hak-haknya dan mewujudkan keadilan.
_
Website LBH Jakarta:
https://bantuanhukum.or.id/
Instagram LBH Jakarta:
  / lbh_jakarta  
Twitter LBH Jakarta:
  / lbh_jakarta  
________________________________________

00:00 Latar belakang "Jalang"
02:38 Minimnya keterlibatan masyarakat dalam Omnibus Law
05:47 Pandangan soal “Media sosial”
11:14 Putusan hakim yang meringankan pelaku korupsi suap
13:25 Ambil peran lebih dari satu koridor
15:59 Cholil Mahmud kalau gak main musik
16:44 Anak muda apolitis
21:46 Menjadi politisi?
24:42 Kapal politik yang kaotis
26:12 Aksi Kamisan
28:23 Mengingat korban penghilangan paksa di lagu "Hilang"
30:01 Lagu ERK dan update situasi Indonesia
30:50 Lagu untuk situasi ideal
32:38 Perjuangan sosial musisi
34:20 Kontribusi musisi untuk HAM dan Demokrasi
35:54 Relevansi “Di Udara” dengan kondisi hari ini
36:15 “Aku” dalam “Di Udara”
37:47 Banyak PR untuk pemenuhan HAM
40:28 Kekhawatiran atas “Normal yang Baru”
42:20 Demokrasi makin ancur lebur
45:28 Harapan untuk LBH Jakarta
46:24 QUICK QUESTION