Tenggulun, yang terletak di Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser, menjadi lokasi di mana kelompok perempuan setempat berinovasi dalam ekonomi kreatif menghasilkan berbagai kerajinan. Mereka memanfaatkan hasil alam dan limbah, sekaligus menerapkan kearifan lokal untuk melestarikan lingkungan.
Aktivitas kerajinan tangan ini dikembangkan oleh Komunitas Kelompok Cendana sejak wajah Tenggulun ini bersalin dari area hutan menjadi hamparan perkebunan sawit. Tergeraknya masyarakat Tenggulun untuk memakmurkan kawasan itu tidak terlepas dari pengalaman pahit akan banjir bandang yang pernah menimpa mereka tahun 2006. Saat ini, upaya pemulihan sedang dilakukan untuk mengembalikan bekas lahan perkebunan sawit tersebut menjadi hutan.

Kelompok Cendana merupakan binaan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) sejak tahun 2022. Dari tangan-tangan terampil para perempuan-perempuan inilah lahir wadah unik seperti keranjang, tempat buah, piring maupun perlengkapan rumah lainnya, produk ini berasal dari bahan anyaman lidi sawit. Mereka juga mengolah ubi dan pisang yang dipasarkan dengan merek Gulun.
Meskipun akses pasar masih terbatas, produk Cendana telah menarik perhatian masyarakat dan upaya terus dilakukan untuk memasarkan kriya cendana ini baik nasional maupun internasional.
Podcast ini akan mengajak sahabat Bu Moe untuk mengenal perjuangan dan cerita tentang perempuan Tenggulun, peran perempuan lokal sebagai motor penggerak lingkungan, dan cerita inspiratif yang ada di baliknya.

Narasumber : Perempuan Tenggulun (ibu Insra dan Ibu Wagini)

Tanda Tangan Petisi untuk menyelamatan SM Rawa Singkil!
Change.org/SelamatkanSMRawaSingkil

Produk dari Masyarakat di sekitar area Hutan dan Kawasan Ekosistem Leuser
Kunjungi toko ini di Shopee! koperasireksaalamraya: https://shp.ee/pzyuyk1
Kujungi Instagram @perempuantenggulun