FOLLOW MY INSTAGRAM
  / alpakdoang  

Indonesia:

Lagu "Wir sind des Geyers schwarzer Haufen" adalah lagu rakyat Jerman yang memiliki akar dalam sejarah Perang Petani Jerman pada abad ke-16. Lagu ini mencerminkan semangat pemberontakan dan perlawanan terhadap penindasan oleh para penguasa dan bangsawan pada masa itu.

Terdapat penggalan lirik yang tidak cukup bisa dijelaskan langsung dalam video, berikut penjelasannya:

-"Spieß voran, drauf und dran, setzt auf’s Klosterdach den roten Hahn!"
Ayam Merah adalah simbol pemberontakan dan pembakaran, seringkali terhadap properti gereja yang dianggap sebagai bagian dari sistem penindasan.

-"Als Adam grub und Eva spann, kyrieleys, wo war denn da der Edelmann? kyrieleys."
Menunjukkan bahwa ketika orang-orang biasa bekerja keras, para bangsawan tidak ada untuk niat membantu, lirik ini menyoroti ketidakadilan sosial.

-"Uns führt der Florian Geyer an, trotz Acht und Bann, den Bundschuh führt er in der Fahn’, hat Helm und Harnisch an."
Florian Geyer adalah pemimpin pemberontakan yang berani melawan meskipun dihadapkan pada bahaya dan pengucilan. Bundschuh adalah simbol pemberontakan petani.

-"Geschlagen ziehen wir nach Haus, heia hoho, uns’re Enkel fechten’s besser aus."
Menunjukkan bahwa meskipun mereka kalah, mereka berharap generasi berikutnya akan melanjutkan perjuangan dan melakukannya dengan lebih baik.

Secara keseluruhan, lagu ini jelas mengandung arti perlawanan rakyat kecil terhadap bangsawan yang semena-mena, bahkan lirik ini masih menggambarkan keadaan sekarang, dimana masih banyak penguasa yang Zalim dan hanya berniat memperkaya diri.

Jangan lupa like, share dan subscribe

English:

The song "Wir sind des Geyers schwarzer Haufen" is a German folk song rooted in the history of the German Peasants' War in the 16th century. The song reflects the spirit of rebellion and resistance against oppression by rulers and nobles at that time.

There are lyrical excerpts that cannot be fully explained in the video, here's their explanations:

"Spieß voran, drauf und dran, setzt auf’s Klosterdach den roten Hahn!"
The Red Rooster is a symbol of rebellion and burning, often against church properties seen as part of the oppressive system.

"Als Adam grub und Eva spann, kyrieleys, wo war denn da der Edelmann? kyrieleys."
It shows that when ordinary people worked hard, nobles were nowhere to be seen, highlighting social injustice.

"Uns führt der Florian Geyer an, trotz Acht und Bann, den Bundschuh führt er in der Fahn’, hat Helm und Harnisch an."
Florian Geyer is a brave leader of the rebellion despite danger and excommunication. The Bundschuh is a symbol of peasant rebellion.

"Geschlagen ziehen wir nach Haus, heia hoho, uns’re Enkel fechten’s besser aus."
It shows that even if they lost, they hoped the next generation would continue the struggle and do it better.

Overall, the song clearly carries the meaning of resistance by the common people against oppressive nobility, and these lyrics still depict the current situation where there are still many rulers who are unjust and intend only to enrich themselves.

Don't forget to like, share, and subscribe.