200 Penganan Tradisional Tersaji Setiap Minggu, Nggruput Menjadi Surga Wisata Kuliner Pringsewu
Lampung Pro Lampung Pro
1.45K subscribers
901 views
14

 Published On Nov 18, 2021

Setidaknya ada 200 menu penganan tradisional tersaji di Nggruput Pringsewu. Pasar kuliner ini hanya pada Minggu dengan lokasi kompleks perkantoran Pemda Pringsewu.
Panitia Nggruput Pringsewu, Sudar Elcostic menerangkan Nggruput bermula ketika ada festival jajanan tradisional yang dibuka sejak 2017. "Respon dari masyarakat bagus sekali, makanya sayang jika even tersebut tidak dilanjutkan. Akhirnya timbul inisiatif untuk meneruskannya satu pekan sekali," papar Sudar, sapaan akrabnya, kepada Lampungpro.co Minggu (14/11/2021).

Kini, lanjut Sudar, ada 80 pedagang yang tergabung Nggruput dengan menu yang dijajakan tidak kurang dari 200 jenis penganan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti segubal khas Lampung, kerak telor Betawi, bubur ayam Cirebon, sate Padang, gudeg Jogja, dan beragam menu lainnya.
Begitu pun dengan minumannya, dari yang menyehatkan seperti jamu gendong sampai yang menyegarkan seperti es kipas pun bisa dinikmati pengunjung. Lebih lanjut Sudar menerangkan pihaknya memang sengaja memilih menu tradisional guna melestarikan resep warisan Nusantara.
"Ini semua menunya tradisional, jadi yang modern-modern itu tidak kita terima. Kalau ada yang jualan non tradisional itu bukan binaan kami," terang Sudar di sela-sela kesibukannya mengatur para pedagang.
Pria berkacamata ini juga menuturkan pasar tradisional yang ada pada pukul 06.00-11.00 WIB itu, sengaja berlokasi di Kompleks Perkantoran Pemda Pringsewu guna memanfaatkan jalan yang jarang dilalui khalayak ramai. "Awalnya hanya delapan pedagang, itu pun mereka ragu dagang di lokasi yang sepi," tuturnya.
Kini berkat dukungan dari berbagai pihak, pengunjung pun selalu ramai berdatangan. Pedagang pun terus bertambah. "Kemungkinan (pedagang) akan terus bertambah tapi kita selektif, jika sudah ada menu yang dijajakan maka calon pedagang harus mencari menu lain. Untuk yang sudah ada itu pernah diuji oleh BPOM, dan hasilnya aman dikonsumsi," pungkas Sudar.

show more

Share/Embed