Celebrating Diversity

Desrat Fianda | Entang Wiharso | Fendry Ekel | Gatot Indrajati | Jumaldi Alfi

Seni sebagai bagian integral dari kebudayaan memiliki sifat dinamis juga adaptif terhadap dinamika sosial masyarakat. Seni sebagai proses sosial tak pernah henti memiliki pemaknaan dari masa ke masa dan secara sadar dapat menggerakkan pemikiran kritis dalam menyikapi situasi dan kondisi. Ketika kesadaran kritis terbangun dalam menyikapi nilai-nilai kehidupan melalui karya seni maka disanalah karya seni disepakati memiliki peran dan tujuan serta sikap berkesenian seperti yang ditampilkan oleh lima seniman ini.

Ekspresi keindahan seni tak pernah satu. Hakekat seni sebagai konsep universal selalu hadir dalam unikum-unikum sebagai bentuk pernyataan diri. Seni adalah medan magnit kreativitas para perupa mengaktualisasikan interpretasi pengalaman individual dalam membangun konsep ekspresinya. Beragam bentuk ekspresi yang kita lihat dalam pameran ini pada akhirnya kembali kepada kita semua untuk memaknainya.

Seni memberi kesadaran pada kita memaknai perbedaan juga menjadi suatu refleksi nilai otonomi seni sebagai kerja intelektual dan ekspresi artistik yang bermuara pada latar belakang budaya yang membentuk sikap dan pandangan hidup setiap orang.

Galeri LATAR yang digagas oleh BTPN adalah suatu komitmen sosial yang dipandang penting dalam menjalankan peran pendidikan budaya. LATAR menjadi inspirasi yang membuka ruang dialog dan interaksi kita pada nilai perbedaan melalui karya seni , memfasilitasi akses bagi peningkatan apresiasi seni dan memperkaya pengetahuan masyarakat tentang nilai kreativitas seni yang memiliki daya ekspresi berbeda.

In Art We Trust: creating awareness toward the values of Diversity.

Dolorosa Sinaga