REVIEW BUKU #4: BAGAIMANA CARANYA MEMBUKTIKAN KEBENARAN ISLAM?
Kalamia Channel Kalamia Channel
7.75K subscribers
1,396 views
64

 Published On Feb 8, 2023

#islam #bukti #benar #kalamia

Dengan banyaknya agama yang kita saksikan di dunia ini, tidak jarang ada orang yang bertanya, mana sih sebetulnya agama yang benar itu? Terkadang, orang beragama sendiri keliru menjawab pertanyaan ini. Sebagian di antara mereka, misalnya, ada yang bilang, bahwa kebenaran dalam agama itu bersifat subjektif. Tergantung keyakinan pemeluknya. Islam itu benar, karena memang diyakini benar oleh pemeluknya. Kristen itu benar, karena diyakini benar oleh pemeluknya.

Dari sana terlahirlah satu ungkapan, bahwa agama itu benar menurut keyakinan pemeluknya masing-masing. Dan mereka lupa, bahwa benar salahnya suatu agama itu nggak dipengaruhi oleh keyakinan pemeluknya. 1 milyar manusia meyakini Islam sebagai agama yang benar, itu tidak cukup untuk membenarkan ajaran Islam itu sendiri. Ketentuan serupa juga berlaku bagi agama lain. Kenapa harus begitu?

Ya karena pembenaran itu membutuhkan dalil dan argumentasi. Bukan hanya sebatas keyakinan dan pengakuan semata. Yang diyakini benar belum tentu benar. Sebagaimana apa yang kita yakini salah juga belum tentu salah. Jadi, kurang tepat kalau dikatakan bahwa setiap agama itu benar menurut keyakinan pemeluknya. Wong sejak awal keyakinan itu nggak bisa dijadikan sandaran untuk membuktikan kebenaran.

Lantas, kapan suatu agama itu bisa dikatakan benar? Jawaban yang masuk akal ialah, “kalau dia bersandar pada bukti-bukti yang benar dan meyakinkan.” Kalau buktinya salah, kita patut mempertanyakan kesahihan agama itu. Kalau ada bukti, tapi buktinya tidak meyakinkan, kita juga berhak untuk meragukannya. Ini kalau kita bicara dalam masalah akidah. Akidah itu hanya bisa dipandang sahih kalau dia bersifat pasti, sesuai dengan kenyataan, dan bersandar pada dalil.

Begitulah akidah dirumuskan dalam ajaran Islam. Tidak memberikan celah adanya sangkaan apalagi keraguan. Semuanya harus bersandar pada bukti. Dan faktanya bukti-bukti itu memang sudah terpapar secara panjang lebar. Mirisnya, dewasa ini ada orang-orang yang suka mengaburkan bukti-bukti itu. Dari sinilah, saya kira, buku-buku yang membuktikan kebenaran ajaran Islam dengan bahasa yang populer itu penting untuk kita perbanyak.

Di luar sana masih banyak orang yang mengira bahwa iman itu hanyalah soal klaim subjektif yang pada akhirnya berpulang pada pilihan setiap orang saja. Bukan himpunan klaim yang benar-benar bisa dan harus dibuktikan kesahihannya secara keilmuan. Mungkin konsep keimanan semacam itu ada dalam agama lain. Tapi, faktanya Islam tidak mengenal itu. Sederet bukti-bukti rasional yang dipaparkan oleh para teolog adalah saksi yang paling nyata untuk membuktikan itu.

Buku yang saya review kali ini berjudul, “Dalail: Fushul fi an-Nubuwwah wa Shihhat al-Islam.” (Bukti-bukti: Himpunan Pasal tentang Kenabian dan Kebenaran Islam). Gaya bahasa buku ini cukup terbilang mudah, enak dan mengalir. Saya tidak begitu mengenal penulisnya. Ada dugaan kalau dia seorang salafi. Namun, kalau pun itu benar, isi buku ini sangat bermanfaat dalam konteks membuktikan kebenaran ajaran Islam melalui argumen simpel dan rasional.

show more

Share/Embed