WILLEM BOUWENS - Jejak Sang Juragan Teh Sambawa Taraju (Traces of the Sambawa Taraju tea Lord).
Fahmy Taufiq Fahrizal Fahmy Taufiq Fahrizal
1.24K subscribers
923 views
29

 Published On Premiered Jun 2, 2024

#sahabatpenasambawa124 #tasikmalayaheritagecommunity #acd #taraju #tealeaves

Assalamu'alaikum, Sampurasun!
Selamat sore semua!

8 tahun lalu (2016) perdana menginjakan kaki di tempat ini, sebuah pelataran sekolah dasar yang di depannya terdapat lapangan bola. Sore itu bersama rekan-rekan dan siswa/i mengadakan kegiatan kemah pramuka. Hujan sudah reda dan mentari sore terlihat bersinar indah.

Beberapa tahun kemudian, yakni di tahun 2022. Perkebunan teh Sambawa Taraju kedatangan keluarga belanda yang telah lama tidak menapaktilasi tempat ini selama 37 tahun. Mereka adalah cucu dan cicit Willem Bouwens, sang juragan teh perkebunan tersebut di masa kolonial Belanda. Mereka minta didampingi untuk mengelilingi perkebunan. Baik makam kakeknya, pabrik, lapang tenis sampai bekas rumahnya.
Berdasarkan informasi dari para sesepuh yang pernah ditemui dan dilengkapi dengan arsip foto dari keluarga trah Bouwens, baru disadari ternyata tempat dimana 8 tahun lalu kami kemah di malam yang dingin merupakan bekas rumah dari sang juragan teh tersebut!

Jejak dari masa lalu memang sudah banyak yang hilang, hanya menyisakan makam dari sang juragan teh. Tetapi melalui dokumentasi keluarga, semua terasa abadi dan hidup kembali. Keberadaannya menjadi titik awal kejayaan Taraju sebagai pusat wisata perkebunan teh terbesar di Tasikmalaya bahkan Priangan Timur.

Bagaimana hasil penelusuran kali ini? Spesial di moment Hari Teh Sedunia 2024.
Tonton video kali ini, Willem Bouwens - Jejak Sang Juragan teh Sambawa Taraju.

Jangan lupa Subscribe, Komen, like dan share ya. Semoga bermanfaat!

Terimakasih
- Keluarga Willem Bouwens - Robert van Gennep Den Haag Belanda
- Para Sesepuh Taraju
- Rekan seperjuangan Aa Johar, Ryan A, Yosep, Guru-guru di SMKIT Al Muqowamah dan para sahabat muda Boby M, Rispan A.
- Kru Film Sambawa Satria Pegunungan 2018
Juga semua pihak yang berkontribusi, dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

--------------

Good afternoon all!

8 years ago (2016) I first set foot in this place, an elementary school courtyard with a football field in front of it. That afternoon, together with colleagues and students, they held a scout camp activity. The rain had stopped and the afternoon sun was shining beautifully.

Several years later, namely in 2022, the Sambawa Taraju tea plantation was visited by a Dutch family who had not visited this place for 37 years. They are the grandchildren and great-grandchildren of Willem Bouwens, the tea plantation boss during the Dutch colonial era. They asked to be accompanied to tour the plantation. Both his grandfather's grave, factories, tennis courts and even his former house.
Based on information from the elders we had met and equipped with photo archives from the Bouwens family, we realized that the place where we camped 8 years ago on a cold night was the former home of the tea Lord!

Many traces of the past have disappeared, leaving only the grave of the tea master. But through family documentation, everything feels eternal and alive again. Its existence was the starting point for Taraju's glory as the largest tea plantation tourist center in Tasikmalaya and even East Priangan.

What are the search results this time? Special for World Tea Day 2024.
Watch this video, "Willem Bouwens - Traces of the Sambawa Taraju tea Lord.

Don't forget to subscribe, comment, like and share. Hope it is useful! 😊

Thank You
- Willem Bouwens Family - Robert van Gennep Den Haag Netherlands
- The Elders of Taraju
- Comrades Aa Johar, Ryan A, Yosep, teachers at SMKIT Al Muqowamah and young friends Boby M, Rispan A.
- Sambawa Satria Mountains 2018 Film Crew
Also all parties who contributed, and cannot be mentioned one by one.

show more

Share/Embed