Chrisye The Best Album 2 - Kisah Kasih Di Sekolah, Selamat Jalan Kekasih, dll.
Beni Gallery Beni Gallery
46.3K subscribers
455 views
0

 Published On Jan 19, 2024

Diskografi Chrisye:
Setelah memulai karier musik profesional-nya sebagai seorang pemain gitar bass bersama band Sabda Nada (kemudian berganti nama menjadi Gipsy) pada akhir 1960an, Chrisye meluncurkan album pertama-nya, Guruh Gipsy, pada 1976; album indie yang merupakan kolaborasi antara Gipsy dan Guruh Sukarnoputra. dan yang dianggap sebagai singel pertama Chrisye sebagai seorang penyanyi, "Chopin Larung". Pada tahun-tahun berikutnya, ia merekam "Lilin-Lilin Kecil" untuk Lomba Cipta Lagu Remaja; sebuah singel, yang ditulis oleh James F. Sundah, menjadi lagu signaturenya. Pada 1977, ia merekam soundtrack untuk film sukses karya Teguh Karya yang berjudul Badai Pasti Berlalu bersama Berlian Hutauruk; album soundtrack pada film tersebut, diluncurkan beberapa bulan kemudian, dengan penjualan sebanyak sembilan juta salinan, membuatnya menjadi salah satu album Indonesia paling sukses sepanjang masa. Pada masa itu, ia juga meluncurkan karya yang tidak sukses berjudul Jurang Pemisah bersama Jockie Soerjoprajogo; Chrisye kemudian mendeskripsikan penjualannya sebagai "yang masih hangat-hangat tahi ayam."

Kesuksesan Guruh Gipsy, "Lilin-Lilin Kecil", dan Badai Pasti Berlalu membuat Amin Widjaja dari Musica Studios untuk memanggil Chrisye; ia masuk dalam perusahaan tersebut untuk menjalani kariernya. Bersama Musicam ia meluncurkan album solo pertama-nya, Sabda Alam, yang terjual dengan baik. Album berikutnya, Percik Pesona (1979), yang mengalami kegagalan secara kritis dan komersial, membuat Chrisye berhenti berkarya bersama Jockie. Ia kemudian memulai karya pada Puspa Indah (1980), menggunakan sebagian besar lagu yang ditulis oleh Guruh. Untuk promosi, Chrisye menjadi pemain latar dalam film Puspa Indah Taman Hati (1979), sementara ia menyanyikan "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta". Karena Chrisye kecewa dengan satu-satunya peran akting utamanya dalam Seindah Rembulan (1980), dan album berikutnya yang gagal, Pantulan Cita (1981), ia mengambil dua tahun cuti panjang. Pada 1983, Chrisye menjadi inspirasi untuk kepulangan Eros Djarot dari Jerman, memulai perekaman album trilogi bersama Jockie dan Djarot. Setelah ketiganya bubar pada 1984, Chrisye – setelah meluncurkan album solo lainnya, Sendiri (1984) – membuat tiga album dengan penulis lagu muda Adjie Soetomo; album yang paling sukses adalah Aku Cinta Dia (1985) yang terjual sebanyak sejuta salinan. Kolaborasi ini diikuti dengan tiga album yang diaransemenkan oleh Younky Suwarno: Jumpa Pertama (1988), Pergilah Kasih (1989), dan Sendiri Lagi (1993). Pasa saat Chrisye meluncurkan video musik pertama-nya, lagu "Pergilah Kasih" (1989); video tersebut, yang disutradarai oleh Jay Subyakto, adalah lagu Indonesia pertama yang ditampilkan pada MTV Asia Tenggara.

Selama 40 tahun berkarier, penyanyi pop Indonesia Chrisye (1949–2007)[1] meluncurkan 20 album studio, 2 tribute atau album cover, 2 album soundtrack, 10 album kompilasi, sebuah album indie, dan 56 singel. Ia juga merekam soundtrack untuk tiga film cerita, berakting dalam dua film, dan meluncurkan 26 video musik. Pada 2008, Rolling Stone Indonesia memasukkan lima album yang dibuat oleh Chrisye (Badai Pasti Berlalu [1977] pada nomor 1, Guruh Gipsy [1976] pada nomor 2, Sabda Alam [1978] pada nomor 51, Puspa Indah [1980] pada nomor 57, dan Resesi [1983] pada nomor 82) sebagai album Indonesia terbaik sepanjang masa.

source : id.wikipedia.org

show more

Share/Embed