Hutan Tambora, yang terletak di sekitar Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat, Indonesia, adalah kawasan hutan tropis yang kaya akan biodiversitas dan ekosistem unik. Namun, saat ini, hutan ini berada dalam kondisi krisis yang mengkhawatirkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, hutan Tambora mengalami penurunan luas yang signifikan akibat deforestasi dan perambahan lahan untuk pertanian dan pemukiman. Aktivitas ilegal seperti penebangan liar dan perburuan juga semakin memperburuk keadaan. Selain itu, dampak perubahan iklim menyebabkan perubahan pola curah hujan dan suhu, yang mengganggu keseimbangan ekosistem hutan.

Krisis ini mengancam keberagaman hayati hutan Tambora, yang merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna langka. Banyak spesies tumbuhan yang terancam punah, sementara satwa liar seperti burung, primata, dan mamalia kecil kehilangan habitat mereka. Kerusakan ini juga berdampak pada masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian dan kebutuhan sehari-hari.

Upaya pemulihan dan konservasi sangat penting untuk menyelamatkan hutan Tambora dari kehancuran lebih lanjut. Inisiatif seperti reforestasi, perlindungan habitat, dan pendidikan masyarakat perlu didorong agar hutan ini dapat pulih dan melanjutkan perannya sebagai penyangga lingkungan dan sumber daya alam yang vital.