Seni Tutur Pagaralam Nyaris Punah Sumatera Selatan
Jelajah Sumsel Jelajah Sumsel
3.38K subscribers
3,927 views
102

 Published On Oct 11, 2019

Pagaralam merupakan salah satu kota yang kaya akan seni dan kebudayaan di Sumatera Selatan, salah satunya adalah Sastra. sastra lisan pagaralam merupakan cara yang digunakan oleh masyarakat Pagaralam untuk mengungkapkan kata-kata dalam kehidupan sehari-hari. tradisi ini sudah berlangsung sejak dahulu. bentuk ungkapan ini biasa di gunakan saat Panen kopi, berbicara kepada orang yang lebih tua, menina bobokan anak, berdongeng,dll. Pagaralam memiliki 15 jenis sastra tutur.Selain guritan dan tangis ayam, seni tutur Besemah lain yang nyaris hilang adalah betembang, tadut, ngicik panjang, andai-andai, rejung besemah, dan meringit.Dari seluruh bentuk seni tutur Besemah tersebut, hanya ngicik panjang, andai-andai, dan meringit yang dibawakan tanpa lagu.
Penurunan penggunaan seni tutur Besemah dimulai sejak invasi Jepang ke Pagar Alam tahun 1943. Berbagai seni tradisi, termasuk seni tutur, tertekan karena banyak pekerja seni yang tewas atau menjadi romusa. Alat-alat kesenian mereka, baik alat musik maupun pakaian, banyak yang dijual karena impitan ekonomi yang parah saat itu. Hilangnya pekerja seni membuat lambat laun berbagai seni tradisi itu sulit diteruskan dan menghilang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seni Tutur Besemah yang Nyaris Punah", https://regional.kompas.com/read/2010....

Jelajah Sumsel Channel :
Berita Sumatera selatan - Sejarah Sumatera Selatan - Kebudayaan Sumatera Selatan - Wisata Sumatera Selatan - Kesenian Sumatera Selatan - Kuliner Sumatera Selatan , "Tetap Bersama Kami Jelajah Sumsel"
-----------------------------------------------------
Subscribe , Like dan Share Video
-----------------------------------------------------
Terimakasih Sudah Berkenan Menyaksikan Video ini, Salam Jelajah

show more

Share/Embed