Kearifan Lokal_Mesuryak_Audry(09)_Rombel14
03_X_Ni Putu Audry Wesdiani Putri 03_X_Ni Putu Audry Wesdiani Putri
17 subscribers
53 views
2

 Published On Nov 24, 2021

Edit on : capcut
Music from :

   • [Royalty Free Music] Early Night (로우파...  

   • Soft Monday 🎐 soft melodies that comf...  

   • Video  


09_Ni Putu Audry Wesdiani Putri_2211031136

Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu mengusahakan hubungan yang harmonis (saling menguntungkan) dengan ketiga hal tersebut di atas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manusia. Oleh sebab itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut di atas adalah suatu yang harus dijalin dalam hidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau akan menemukan kesengsaraan. Tri Hita Karana sebagai konsep kearifan lokal, terdiri dari;
Hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widi Wasa (Parhyangan).
Hubungan manusia dengan sesama manusia (Pawongan).
Hubungan manusia dengan alam semesta (Puruûha), (Mudana dan Ngurah Dwaja, 2015: 273-274)

Konsep ini (Tri Hita Karana) di Bali tercermin dalam tata kehidupan masyarakat Hindu yang meliputi tiga unit yaitu: (1) Parahyangan, yakni berupa unit tempat suci (Pura) tertentu yang mencerminkan tentang Ketuhanan. (2) Pawongan, berupa unit dalam organisasi masyarakat adat sebagai perwujudan unsur antara sesama manusia. (3) Palemahan, yaitu berupa unit atau wilayah tertentu sebagai perwujudan unsur alam semesta atau lingkungan. Sehingga mesuryak merupakan kearifan lokal yang mengandung konsep tri hita karana di dalamnya yakni parhyangan( wujud bakti kepada leluhur), pawongan ( kerukunan antar saudara dan tetangga), serta palemahan ( mereresik setelah melakukan tradisi mesuryak).

show more

Share/Embed