Tutankhamun memerintah Mesir selama kurang lebih 10 tahun dari sekitar 1336-1327 SM. Pada November 1922, Howard Carter dan Lord Carnarvon menemukan makam Tutankhamun yang cukup utuh di Lembah Para Raja.

Mayat mumi raja Tut ditemukan dikelilingi oleh barang-barang berharga, di peti mati emasnya, setelah ruang pemakamannya dibuka secara resmi pada 17 Februari 1923 di hadapan para sejarawan Mesir dan pejabat pemerintah.
Ketika Carter menjelajah lebih jauh ke dalam makam Tutankhamen, ia menemukan ruang perbendaharaan yang penuh dengan benda-benda penguburan yang tak ternilai, termasuk patung-patung emas, perhiasan ritual, perahu-perahu kecil yang mewakili perjalanan ke dunia bawah laut dan sebuah tempat suci untuk organ tubuh firaun yang dibalsem.

Kamar itu juga memiliki dua peti mati mini yang berisi dua janin. Dilansir dari History, tes DNA baru-baru ini menunjukkan bahwa salah satu mumi adalah putri Tutankhamen yang lahir namun meninggal dan yang lain kemungkinan adalah anaknya juga.

Para ahli percaya bahwa Raja Tut tidak meninggalkan ahli waris yang masih hidup, mungkin karena dia dan Ankhesenamun hanya bisa mengandung anak dengan kelainan bawaan.