Pengukuran Gores Garis
Aher Jangkrik channel Aher Jangkrik channel
1.2K subscribers
1,313 views
48

 Published On Aug 17, 2022

Struktur  garis  adalah  struktur  batuan  yang  membentuk  geometri  garis,  antara  lain  gores  garis,  sumbu  lipatan,  dan  perpotongan  dua  bidang.  Struktur garis dapat dibedakan menjadi stuktur garis riil, struktur garis semu.

Pengertian :

Struktur Garis Nyata

struktur  garis  yang  arah  dan  kedudukannya  dapat  diamati  dan  diukur  langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar.

Struktur Garis Semu

Semua  struktur  garis  yang  arah  atau  kedudukannya  ditafsirkan  dari  orientasi  unsur-unsur  struktur  yang  membentuk  kelurusan  atau  liniasi, contoh: liniasi fragmen breksi sesar, liniasi mineral-mineral dalam batuan beku, arah liniasi struktur sedimen (groove cast, flute cast) dan sebagainya.

 

Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi

struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada

batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sediment. Struktur garis sekunder

yang meliputi:  gores  garis,  liniasi  memanjang  fragmen  breksi  sesar,  garis  poros

lipatan dan kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya.

 

Kedudukan  struktur  garis  dinyatakan  dengan  istilah-istilah  :  arah

penunjaman (trend), penunjaman (plunge, baca : planj), arah kelurusan (bearing,

baca : biring) dan rake atau  pitch.

 

DEFINISI ISTILAH – ISTILAH DALAM STRUKTUR GARIS.

Arah penunjaman (trend) : Azimuth  yang  menunjukkan  arah  penunjaman  garis  tersebut,  dan  hanya  menunjukkan satu arah tertentu (Gambar 3.1).

Arah kelurusan (bearing): Azimuth  yang  menunjukkan  arah  kelurusangaris    kelurusan  ini  memiliki  dua  pembacaan  dimana  salah  satu  arahnya  merupakan  sudut pelurusnya (Gambar 3.1).

Plunge :  Dip penunjaman (Gambar 3.1).

Rake/pitch : Besar  sudut  antara  struktur  garis  dengan  garis  horisontal  yang  diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat dan membentuk sudut terkecil (sudut lancip) (Gambar 3.1)

 

PENULISAN STRUKTUR GARIS

Penulisan (notasi) struktur garis dapat dinyatakan berdasarkan dua sistem :

Sistem azimuth

Penulisan  struktur  garis  dengan  cara  ini  dapat  dilakukan  berdasarkan  sistem  azimuth dan sistem kuadran, yaitu:

Sistem Azimuth: Y°, N X°E

dimana :

Y = penunjaman / plunge, besarnya,0° – 90°

X = arah bearing, besarnya 0° -360°

contoh : 78°, N 042° E

 

B.Sistem Kuadran : tergantung pada posisi kuadran

Contoh :

45° SE, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 115°

45° NW, S 065° E (atau dalam sistem azimuth sama dengan 45°, N 295°

Penggambaran simbol struktur garis : (Gambar 3.1)

1). Bearingnya digambarkan dengan tanda panah.

2). Tulis besar penunjamannya (plunge) pada ujung tanda panah tersebut.

Simbol:               40° terbaca 40°, N 90° E (sistem azimuth).





CARA PENGUKURAN STRUKTUR GARIS

A.Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend )

 

Cara pengukuran arah penunjaman (trend ) : (Gambar 3.2)

Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang diukur.

Menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas (sigthing arm) mengarah pada penunjaman struktur garis tersebut.

Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal/gelembung berada di tengah nivo), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjamannya (trend).

 

Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge) : (Gambar 3.2.a dan 3.2.e )

Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.

Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer.

 

Cara pengukuran Rake/Pitch : (Gambar 3.2.b)

Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut) yang  memotong struktur garis.

Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal (dengan menggunakan busur derajat).

 

Cara pengukuran arah kelurusan (bearing) : (Gambar 3.2.c)

Arah  fisir  kompas  sejajar  dengan  unsur-unsur  kelurusan  struktur  garis yang akan diukur, misalnya sumbu terpanjang pada fragmen breksi sesar.

Menghorizontalkan kompas  (gelembung  nivo  mata  sapi  berada  di  tengah nivo),  dengan  catatan,  posisi  kompas  masih  seperti  no.1  tersebut  di  atas, maka  harga  yang  ditunjuk  oleh  jarum  utara  kompas  adalah  harga  arah bearing-nya.

 

B. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend ) / horizontal (pengukuran kelurusan/ linement)

Adapun yang  termasuk struktur garis  yang tidak mempunyai  arah penunjaman (trend)  umumnya  berupa  arah-arah  kelurusan,  misalnya  :  arah  liniasi  fragmen breksi sesar, arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir

show more

Share/Embed