GEN Z PENYELAMAT EKONOMI INDONESIA DI ERA AI
TITEM TV TITEM TV
2.1K subscribers
95 views
9

 Published On Sep 23, 2024

Analisis ekonomi bisnis tahun 2025 menunjukkan beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, terutama berkaitan dengan potensi resesi global dan dampaknya pada Generasi Z (Gen Z) serta kelas menengah.
Potensi Resesi Global
Meskipun sulit memprediksi dengan pasti apakah resesi global akan terjadi, ada beberapa sinyal yang perlu diwaspadai:

Pertama Ketegangan Geopolitik.Konflik yang berkepanjangan antara negara-negara besar, seperti AS dan China, berpotensi mempengaruhi rantai pasok global dan perdagangan internasional.
Kedua Inflasi .Banyak negara saat ini masih menghadapi inflasi tinggi akibat krisis energi dan pangan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, yang bisa menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Ketiga Suku Bunga.Bank sentral di berbagai negara mungkin tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dampak pada Kelas Menenga
Kelas menengah, yang sering kali merupakan motor penggerak konsumsi, akan menghadapi tekanan signifikan:

Pertama Penurunan Daya Beli .Jika inflasi tetap tinggi dan suku bunga meningkat, daya beli kelas menengah akan tergerus. Mereka mungkin akan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka, yang bisa mempengaruhi sektor-sektor seperti properti, otomotif, dan barang konsumsi.
Kedua Pengangguran. Jika resesi terjadi, sektor bisnis mungkin melakukan pengurangan tenaga kerja. Kelas menengah, terutama yang bekerja di sektor-sektor yang rentan terhadap siklus ekonomi, bisa terkena dampaknya.
Ketiga Perubahan Prioritas Konsumsi.Kelas menengah cenderung mengalihkan pengeluaran dari barang-barang non-esensial seperti liburan dan barang mewah ke kebutuhan pokok seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan.

Gen Z sebagai Pelaku Ekonomi
Gen Z akan memainkan peran penting dalam lanskap ekonomi 2025, dengan karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya:

Pertama Digital-Native .
Gen Z tumbuh dengan teknologi, yang membuat mereka sangat adaptif terhadap inovasi digital. Hal ini membuka peluang bagi sektor e-commerce, fintech, dan ekonomi kreatif.
Kedua Preferensi Gaya Hidup Berkelanjutan.
Gen Z lebih sadar terhadap isu lingkungan dan sosial. Mereka cenderung mendukung merek yang bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan, yang akan mendorong bisnis untuk bertransformasi menuju praktik berkelanjutan.
Ketiga Pendapatan Tak Tetap. Banyak Gen Z memilih pekerjaan freelance atau gig economy, yang berarti mereka memiliki fleksibilitas tetapi juga menghadapi tantangan dalam stabilitas pendapatan. Jika terjadi resesi, pendapatan mereka bisa terdampak lebih cepat dibandingkan pekerja tetap.

Sebuah Antisipasi Bisnis
Bisnis harus mengadopsi beberapa strategi untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi pada 2025:

Pertama Diversifikasi Pasa. Mencari pasar baru dan lebih stabil, terutama di negara-negara berkembang yang mungkin lebih tahan terhadap dampak resesi global.

show more

Share/Embed