Semula ibu Andrianto menginginkan putranya untuk berkuliah saja, agar kelak hidupnya lebih baik dan sukses.

Sang ibu sudah 14 tahun merantau dan bekerja di Taiwan. Namun Andri merasa simpati dan kasihan dengan ibunya yang harus bekerja dan banting tulang untuk keluarga. Puncaknya, sang ibu sakit dan harus dirawat di Taiwan.

Dengan keinginan mengabdi pada keluarga, Andri mencari peluang untuk dapat bekerja di luar negeri. Dia minta ibunya pulang ke Sragen, tempat asalnya, dan Andri lah yang menggantikannya untuk bekerja di luar negeri. Dia ditinggal ibunya merantau saat masih balita dan hanya dua bulan saja dia bertemu sang ibu, di umur dewasanya, sebelum merantau ke Amerika sejak tahun 2014.

Di Amerika, dia bekerja sebagai juru masak. Perlahan-lahan kariernya meningkat, tapi Andri punya keinginan terpendam. Dia ingin keliling Amerika. Mimpi tersebut dia wujudkan dengan membangun sendiri mobil van sebagai tempat tinggal sambil berkeliling Amerika.

Pengalaman baik dan buruk dia dapati. Semua menjadi bahan belajar hidup. Satu hal yang selalu terbayang pada Andri, sederhana saja kedengarannya, yaitu dia ingin memiliki photo keluarga saat lebaran. Suatu momen yang sebenarnya menggambarkan fase perjalanan hidup anak manusia. Menggenggam rasa kebersamaan.

---------

Serial podcast video "Ketika Hidup Diperjuangkan" mengangkat cerita inspiratif warga keturunan Indonesia yang tinggal di Amerika.

Tinggal di Amerika sering diidentikkan dengan kehidupan yang nyaman dengan kesejahteraan finansial yang lebih baik. Sebagian benar, sebagian tidak sepenuhnya benar.

Kami ajak Anda melihat perjuangan di balik kehidupan diaspora Indonesia di Amerika, apapun capaiannya dan pahit-getirnya lewat serial video podcast ini, dan berbagi inspirasi bahwa dalam susah dan senangnya hidup, selalu terdapat peluh perjuangan.

Kunjungi website kami 👉 https://www.voaindonesia.com

Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram:   / voaindonesia  
Facebook:   / voaindonesia  
Twitter:   / voaindonesia