#sunanmuria #aasmm #ojekmuria

Makam Sunan Muria terletak di puncak Gunung Muria dengan ketinggian sekitar 1.600 m diatas permukaan laut, tepatnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Hingga kini karomah Sunan Muria telah menjadi asbab sumber rejeki bagi ribuan penduduk Desa Colo.

Beliau yang sudah wafat 500 tahun lebih yang lalu, hingga kini masih mampu mengayomi warga desa Colo tempat beliau dimakamkan.

Salah satu sumber rejeki tersebut adalah adanya ojek sunan muria yang dinaungi oleh komunitas AASMM atau Asosiasi Angkutan Sepeda Motor Muria

Hingga kini jumlah ojek muria sudah diperkirakan mencapai 500 orang lebih.

Mereka dibagi dalam 2 shift, yaitu shift malam yang beroperasi dimulai dari pukul 5 sore sampai 5 pagi, dan shift siang yang beroperasi dari pukul 5 pagi sampai 5 sore.

Jalan yang tidak terlalu lebar, berkelak kelok, naik dan turun, disisi jalan adalah jurang, merupakan tantangan dan sensasi tersendiri bagi pengemudi dan penumpang Ojek Muria.

Tarif terakhir sekali jalan dikenakan 20 ribu rupiah dari pangkalan ojek ke lokasi makam atau sebaliknya menempuh jarak kurang lebih 2 KM.

Awal mula AASMM didirikan oleh karang taruna Bani Said yang pada awalnya hanya beranggotakan 20-30
orang, yang tidak hanya fokus kepada wisatawan
namun juga mengangkut penumpang pasar dan penumpang desa.

AASMM menggunakan logo kepala kuda dengan alasan bahwa kuda merupakan kendaraan dari Sunan Muria dalam berdakwah.

Jangkauan dakwah Sunan Muria kala itu meliputi daerah Tayu, Pati, Juana, Kudus, dan di lereng Gunung Muria sendiri.

Keberadaan ojek muria merupakan suatu bentuk berkah dari karomah sang wali bagi warga masyarakat Desa Colo dalam pemberdayaan ekonomi untuk bisa mengurangi angka pengangguran.