Setiap tahun sekali masyarakat Bali mengadakan pawai atau festival Ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun baru Saka. Kreativitas dan inovasi tiada henti dari para kaula muda Bali membawa semangat dan kemeriahan/kegembiraan untuk semua orang. Ogoh-ogoh dalam kepercayaan Hindu Bali merupakan representasi dari Bhuta Kala, yaitu Mahluk tidak kasat mata yang kerap mengganggu kehidupan manusia. Mahluk ini juga merupakan bagian dari ciptaan-Nya, namun untuk bisa saling harmonis maka para Bhuta Kala ini diberikan persembahan dan kemudian diusir dan dipulangkan ketempatnya sering disebut dengan Nyomye Bhuta Kala. Mengembalikan unsur Bhuta ke unsur Dewa yang dapat menjaga keharomonisan dunia, demikan secara singkat filosofis Ogoh-ogoh di Bali.