#PembacaanManaqibNurulBurhanimudahUntukDiSimak

Nurul Burhani adalah kitab terjemah Manaqib Lujainud Dani yang berbahasa Jawa Pegon hasil karya sangat teliti dari KH. Mushlih bin Abdurrahman dari Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

Nurul Burhani bukan hanya berisi terjemah saja, melainkan tahqiqat (catatan kaki) dari beberapa kitab khusus biografi Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, seperti Qalaidul Jawahir dan Bahjatul Asror, dilengkapi dengan kitab-kitab biografi atau tarikh lainnya.

Jadi, ketika membaca Kitab Nurul Burhani ini, kita akan disajikan data lain di luar kitab. Misalnya, Kiai Mushlih membuat catatan bantahan kalau pengarang Lujainud Dani, Sayyid Ja'far bin Hasan (w. 1184 H.), bukanlah seorang penganut Syi'ah, sebagai tuduhan yang dilancarkan oleh kelompok anti manaqib.

Kiai Mushlih menyatakan, Sayyid Ja'far adalah ulama' brilian kelahiran Madinah dan merupakan penganut Islam ahlussunnah wal jama'ah yang di masanya, bukan Syi'ah. Beliau adalah mufti madhzab Syafi'iyyah selama 20 tahun di negerinya. (hlm: 8)

bahkan Di halaman 36, Kiai Mushlih juga menulis catatan atas alasan mengapa Syaikh Abdul Qadir Jilani mengikuti Madzhab Hambali, padahal, sejak kecil beliau penganut Madzhab Syafi'i.

Penulis Nurul Burhani menjelaskan, alasan Ndoro Syaikh Abdul Qadir mengikuti madzhab Hambali adalah karena saat itu, madzhab tersebut jadi madzhab yang lemah, atau pengikutnya sedikit. Bila tanpa beliau, barangkali madzhab Hambali sudah hilang ditelan zaman.

Cerita perpindahan madzhab tersebut juga dilengkapi kisah pertemuan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang bertemu Rasulullah Saw. dalam sebuah mimpi, dimana saat itu Imam Ahmad bin Hambal berada di samping Rasulullah Saw. dan meminta supaya cucunya Abdul Qadir mengikuti madzhab Hambali.

siapakah Sayyid Ja'far bin Hasan Al Barzanji penulis Manaqibb Lujainud Dani....
Sayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul Al-Barzanji, pengarang Maulid Barzanji, adalah seorang ulama besar keturunan Nabi SAW dari keluarga Sadah Al-Barzanji yang termasyhur, berasal dari Barzanj di Irak.

Garis Keturunannya: Sayyid Ja’far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Syed ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Syed ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim ibn Al-Imam Ja’far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain ibn Sayidina Ali r.a. dan Sayidatina Fatimah binti Rasulullah SAW
Beliau dilahirkan di Madinah Al Munawwarah pada hari Kamis, awal bulan Zulhijjah tahun 1126 H (1711 M). Beliau menghafal Al-Quran 30 Juz kepada Syaikh Ismail Alyamany dan Tashih Quran (mujawwad) kepada syaikh Yusuf Asho’idy kemudian belajar ilmu naqliyah (quran Dan Haditz) dan ‘Aqliyah kepada ulama-ulama masjid nabawi Madinah Al Munawwarah dan tokoh-tokoh qabilah daerah Barjanzi kemudian belajar ilmu nahwu, sharaf, mantiq, Ma’ani, Badi’, Faraidh, Khat, hisab, fiqih, ushul fiqh, falsafah, ilmu hikmah, ilmu teknik, lughah, ilmu mustalah hadis, tafsir, hadis, ilmu hukum, Sirah Nabawi, ilmu sejarah semua itu dipelajari selama beliau ikut duduk belajar bersama ulama-ulama masjid nabawi. Dan ketika umurnya mencapai 31 tahun atau bertepatan 1159 H barulah beliau menjadi seorang yang ‘Alim wal ‘Allaamah dan Ulama besar.
Sayyid Ja`far bin Hasan bin `Abdul Karim Al-Barzanji adalah mufti Syafi`iyyah di Madinah Al-Munawwarah. Terdapat perselisihan tentang tahun wafatnya. Sebagian menyebutkan, beliau meninggal pada tahun 1177 H (1763 M.