MENU LONTONG YANG LARIS DI SEMARANG | Mau Lontong Opor apa Lontong Cap Gomeh?
Cerita Rasa Cerita Rasa
481K subscribers
89,901 views
0

 Published On Dec 11, 2019

Masyarakat Jawa Tengah mengenal tradisi bodo kupat, sebuah tradisi menyantap ketupat di tanggal 8 syawal seminggu setelah Idul FitrI. Ketupat disantap bersama opor ayam sayur gurih, dan tambahan sambal goreng ati atau udang.
Saat ini santapan ketupat tersebut juga muncul sehari-hari dengan nama lontong opor. Benoe akan menyantap lontong opor di jalan Dorang Dadapsari Semarang. Warung yang sudah buka sejak 2003 itu tak pernah sepi pengunjung. Dalam sehari, minimal 130 porsi habis terjual. Menurut Kholin, salah satu kekhasan yang dipunya lontong tuyuhan olahannya adalah cita rasa rempah-rempahnya yang dijamin bakal membuat Anda ketagihan.
Perpaduan antara lontong yang padat lembut, dengan kuah opor gurih plus ayam yang lembut, membuat lontong tuyuhan Pak Kholin benar-benar menggoda selera. Untuk menyantap lontong tuyuhan Pak Kholin, Anda cukup menyiapkan Rp 12 ribu. Ingat, warung ini hanya buka selama enam jam, mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.00.

Akulturasi adalah keniscayaan di Semarang, Ibukota Jawa Tengah ini adalah portal utama bagi kalangan etnis Tionghoa yang hijrah ke Semarang. Bahkan wilayah pecinan terbentang cukup luas.
Bukti akulturasi Tionghoa-Jawa di Semrang bias dilihat dari Lontong Cap Gomeh, yang disajikan di penghujung perayaan Imlek. Kali ini Benoe akan menggali lebih jauh tentang akulturasinya ke Jongkie Tio seorang budayawanSemarang, sekaligus mencicipi Lontong Cap Gomeh buatannya.

Lontong Opor Tuyuhan Pak Kholin
Jl. Dorang No.106, Dadapsari, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50173

Semarang Heritage Cuisine
Jl. Gajahmada No.125, Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50241

show more

Share/Embed